desa yang terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso dengan luas wilayah 487 ha. Desa ini memiliki delapan dusun, yaitu Dusun Krajan, Krajan I, Krajan II Utara, dan Krajan II Selatan, Sumbersari Timur, Sumbersari Barat, Lamparan Barat, Lamparan Timur, Â serta terdiri dari dua puluh dua RT dan sepuluh RW. Terletak di ketinggian 366 meter dpl, Desa Bendoarum berada pada area yang terletak di dataran tinggi ini memiliki jumlah penduduk 4647 Â dengan 1733 kepala keluarga.
Desa Bendoarum merupakan salah satuSebagian besar mata pencaharian warga Desa Bendoarum adalah petani dan peternak. Masyarakat Desa Bendoarum yang bekerja sebagai petani rata-rata juga memiliki ternak, bahkan hampir setiap rumah memiliki ternak dan kebanyakan dari masyarakat Desa Bendoarum beternak sapi. Peternak di Desa Bendoarum memiliki kebiasaan membuang kotoran ternaknya sembarangan, seperti di belakang rumah dan di tepi sungai.Â
Masalah ini masih menjadi masalah utama di Desa Bendoarum yang mempengaruhi sanitasi dan tingkat higenitas masyarakat Desa Bendoarum. Hal inilah yang bisa memicu beragam masalah kesehatan, salah satunya yang masih banyak ditemukan di Bendoarum adalah masalah stunting. Sanitasi dan personal hygiene keluarga yang buruk bisa menjadi pemicu infeksi pada balita dan menyebabkan stunting.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh kelompok KKN 78 menunjukkan bahwa masih terdapat masalah utama di berbagai bidang, misalnya di peternakan masih banyak sapi kurus dan kandangnya berada di dekat rumah. Selain itu, di bidang pertanian masih terkendala air irigasi karena curah hujan relatif rendah dan hanya mengandalkan sungai tadah hujan untuk mengairi sawah. Masalah lain yang masih terjadi di desa ini adalah masalah stunting dan gizi buruk. Dan berdasarkan skor SDGs desa, poin Desa Peduli Lingkungan Darat masih rendah (0.0%).
Dalam hal ini, mahasiswa KKN UMD kelompok 78 dari Universitas Jember menginisiasi program-program di bidang lingkungan dengan mengusung tema "Desa Peduli Lingkungan" dengan nama "CLEAN" Community-Led Enviromental Awareness and Neatness. Program ini melibatkan masyarakat desa dalam meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan dan mengadopsi tindakan yang berkelanjutan untuk menjaga kebersihan desa. Mahasiswa KKN UMD kelompok 78 mengusung tema ini berdasarkan masalah yang ada di Desa Bendoarum, yaitu permasalahan tentang kotoran sapi yang dibuang secara sembarangan.
Untuk mengatasi masalah ini terdapat beberapa program utama yang akan kami usulkan, yaitu pembuatan Pupuk Organik Padat (POP), Pupuk Organik Cair (POC), dan eko-enzim. Selain itu, program tambahan yang bisa diterapkan sebagai bagian dalam peduli lingkungan yaitu program daur ulang menjadi pembuatan kerajinan dan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak sisa (minyak jelantah). Berdasarkan program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan lingkungan desa menjadi lebih baik dengan kerja sama serta dukungan tinggi dari pemerintah desa dan warga desa beserta mahasiswa KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H