Ranubedali -- KKN UNEJ 453 kembali melakukan kegiatan terkait dengan program kerja yang diusung, yaitu pembuatan dan pemasangan penunjuk arah menuju Danau Ranubedali. Serangkaian kegiatan ini berlangsung selama empat hari, diselingi dengan kegiatan lain.
Berbekal kayu sengon yang didapat dari salah satu warga Desa Ranubedali, Bapak Sarep, Kelompok 453 membuat penunjuk arah menuju danau, air terjun dan kolam renang. Hal ini karena di wisata tersebut tidak ada penunjuk arah, akibatnya pengunjung seringkali dibuat bingung apabila hendak turun ke danau. Selain penunjuk arah, Kelompok KKN 453 juga menulis beberapa pick up lines ala anak muda yang bisa menjadi spot foto instagramable.
Hari Selasa (2/8), Kelompok 453 mulai melakukan pengerjaan tahap pertama pembuatan penunjuk arah. Kayu sengon yang didapat, sudah dipotong menjadi beberapa bagian berbentuk papan yang kemudian dihaluskan menggunakan amplas. Selanjutnya, papan-papan ini diberi tulisan menggunakan cat berwarna hitam. Setelah dijemur dan dikeringkan, papan penunjuk arah ini dipernis agar terlihat mengkilap, lalu diberi tiang pancang. Tiang pancang yang digunakan juga terbuat dari kayu sengon yang berbentuk balok.
Pada Hari Senin (8/8), Kelompok 453, ditemani POKDARWIS Desa Ranubedali, melakukan pemasangan penunjuk jalan. Dalam pemasangan ini, Kelompok 453 dibagi menjadi dua tim. Tim pertama melakukan pemasangan di sepanjang jalan menuju danau, sedangkan tim kedua melakukan pemasangan di sepanjang jalan menuju kolam renang sampai ke air terjun yang menjadi tempat kedua tim ini bersua. Selain memasang penunjuk arah, Kelompok 453 juga memungut sampah yang berserakan di sepanjang jalan wisata.
Upaya pemasangan penunjuk arah ini dilakukan mengingat tidak ada papan penunjuk arah, baik ke danau, air terjun maupun kolam renang. Dengan adanya pemasangan ini, Kelompok 453 berharap Wisata Ranubedali dapat sedikit demi sedikit terbantu dalam proses pengembangannya kembali.
Selain itu, Kelompok 453 juga melakukan serangkaian upaya seperti pengembangan media sosial, pembuatan visi, misi dan logo, serta pengajuan bantuan ke berbagai pihak agar Wisata Ranubedali kembali hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H