Mohon tunggu...
KKN UNEJ DESA PELALANGAN 154
KKN UNEJ DESA PELALANGAN 154 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kelompok 154

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manfaatkan Galon Bekas sebagai Media Akuaponik dan Budidaya Lele, Mahasiswa Kelompok KKN 154 Unej Tingkatkan Mandiri Pangan di Desa Pelalangan

27 Juli 2024   20:14 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:22 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelalangan, Wonosari, Bondowoso, 22 Juli 2024 - Kegiatan pembuatan akuaponik dan budidaya lele dilaksanakan di beberapa titik di Desa Pelalangan, Kecamatan Wonosari. Kegiatan akuaponik dan budidaya lele ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat desa dalam budidaya lele dan tanaman dengan metode aquaponik sehingga dapat mendukung ketahanan pangan lokal. 

Budidaya ikan sistem akuaponik di Indonesia merupakan teknologi relatif baru dan belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat Indonesia. Teknologi budidaya ikan  sistem akuaponik adalah gabungan dari budidaya ikan (akuakultur) dan budidaya tanaman sayuran dalam satu kesatuan sistem. Prinsipnya, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi di mana air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan akan dialirkan kembali ke dalam wadah tersebut melalui proses filtrasi.

Desa Pelalangan memiliki masalah tersendiri dalam bidang pertanian. Menurut Bu Syarifah yang merupakan salah satu kelompok tani Dusun Kauman, kurangnya ketersediaan air di Desa Pelalangan menjadi hambatan dalam menanam sayur-sayuran. Hal serupa juga dituturkan Bapak Saiful ketua Remas (Remaja Masjid) Dusun Kauman, "Perlu sebuah penanganan untuk mengatasi masalah kekurangan air agar tanah dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman serta meningkatkan ketahanan pangan di Desa Pelalangan"

Dalam upaya mengatasi kurangnya produksi sayur mayur, mahasiswa KKN 154 Universitas Jember berinovasi dengan program kerja akuaponik dan budidaya lele yang dilakukan menggunakan media galon bekas. Banyak keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan media galon bekas sebagai media akuaponik dan budidaya ikan, di antaranya ruang yang dibutuhkan lebih sedikit, ramah lingkungan, hemat air, mudah diaplikasikan, dan ekonomis. 

Dengan banyaknya keuntungan tersebut, tentunya inovasi tersebut memungkinkan diaplikasikan di Desa Pelalangan. Galon untuk akuaponik dan budidaya lele ini diletakkan di beberapa titik di Desa Pelalangan. Selain itu, akuaponik dan budidaya lele ini juga dilakukan di kolam yang terletak di halaman Balai Desa Pelalangan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, mahasiswa KKN 154 Universitas Jember berharap teknologi penanaman akuaponik dalam galon akan membuka peluang baru dalam budidaya sayuran dan lele secara efektif dan efisien. Jadi semata-mata hanya untuk ketahanan dan kemandirian pangan Desa Pelalangan.

Mahasiswa KKN 154 juga akan terus berkomitmen untuk memberikan pendampingan terhadap masyarakat Desa Pelalangan. Hal ini bertujuan untuk menyukseskan program kerja, serta memastikan masyarakat desa bisa secara mandiri menerapkan sistem penanaman akuaponik dalam galon.

Koordinator Desa kelompok KKN 154, Ahmad Hafizh Ramzy menjelaskan, "Dengan diterapkannya sistem akuaponik, kami berharap masyarakat Desa Pelalangan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan mereka. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi desa-desa lain dalam mewujudkan kemandirian pangan." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun