Prevalensi stunting merupakan masalah gizi kronis yang ada di Indonesia. Stunting adalah kondisi saat anak mengalami perlambatan pertumbuhan akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama dan menyebabkan anak menjadi lebih pendek dibanding anak seusianya. Anak yang menderita stunting lebih rentan terkena penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Dampak stunting terhadap anak tidak hanya masalah kesehatan saja, namun juga berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan.
Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menyatakan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 masih berada pada angka 24,4% atau 5,33 juta balita. Hal ini perlu ditindaklanjuti karena angka tersebut masih melebihi standar WHO terkait prevalensi stunting yang diharuskan kurang dari 20%, sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting masih menjadi prioritas masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah dan stakeholder terkait.
Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kecamatan yang masih banyak terdapat balita terdiagnosis stunting. Salah satunya terjadi di Desa Gunungsari. Menurut data yang didapatkan dari Bidan Desa Gunungsari, jumlah balita yang terdiagnosis mengalami stunting mencapai 16,45%. Â Angka tersebut tergolong cukup tinggi, sehingga stunting menjadi salah satu masalah utama yang harus segera diselesaikan di Desa Gunungsari.
Salah satu upaya penanggulangan dan pencegahan stunting dapat dilakukan melalui edukasi gizi terhadap ibu dan anak. Cooking demonstration merupakan salah satu metode edukasi yang komunikatif dan menarik yang dapat diaplikasikan dalam pemberian edukasi gizi. Oleh sebab itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro 2023/2024 menyelenggarakan sebuah kegiatan "Pelatihan Positive Deviance: Edukasi dan Demo Masak Makanan Tambahan Bagi Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Gunungsari".
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada hari Minggu, 21 Januari 2024 kepada ibu-ibu PKK dan Kader Kesehatan Desa Gunungsari serta pada hari Jumat, 2 Februari 2024 kepada ibu yang memiliki balita terdiagnosis stunting dan Kader Kesehatan Desa Gunungsari. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Gunungsari yang turut dihadiri pula oleh bapak Sekretaris Desa Gunungsari, Bidan Desa Gunungsari, serta Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Wonosamodro.
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan adanya pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Sekretaris Desa, Bidan Desa, serta Koordinator KKN Desa Gunungsari yang kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi mengenai stunting, tanya jawab, pelaksanaan demonstrasi masak makanan tambahan bagi balita, pembagian makanan tambahan serta leaflet kepada sasaran, dan ditutup dengan dokumentasi bersama.