Mohon tunggu...
KKN Undip
KKN Undip Mohon Tunggu... Pengacara - Mahasiswa

KKN TIM II Undip Desa Glonggong, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Atasi Tumpukan Sampah, KKN Tim II Undip Membuat Terobosan untuk Memberantas Sampah

12 Agustus 2023   08:00 Diperbarui: 12 Agustus 2023   08:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Glonggong -- Sampah merupakan masalah utama di setiap daerah, tidak terkecuali dengan Desa Glonggong yang juga memiliki salah satu masalah pada pembuangan sampah. Masalah penimbunan dan pengolahan sampah seolah menjadi masalah yang tidak kunjung ada solusinya. Rendahnya pemahaman dalam pengolahan sampah, menyebabkan sampah semakin menumpuk dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.Dalam mengatasi permasalahan ini, KKN Tim II Undip membuat terobosan berupa penerapan Teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah. Kegiatan ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya sampah organik dan anorganik untuk diolah bukan langsung dibuang.Mahasiswa KKN Tim II Undip, memperkenalkan teknologi pembakaran sampah yang dapat mengurangi polusi. Teknologi tersebut dapat membakar sampah hampir sempurna atau dapat dikatakan hanya tersisa abu. Dimana pada teknologi ini, didesain dan dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengolah sampahnya dengan proses pembakaran. Pada tong ini juga ditambahkan filter berupa spons basah dan karbon aktif agar asap yang keluar tidak terlalu banyak dan menimbulkan polusi. Teknologi pembakaran tepat guna ini memiliki beberapa keunggulan yaitu mengurangi volume sampah hingga 90% dan adanya energy recovery . Abu bekas sisa bakaran ini juga dapat dimanfaatkan sebagai paving block.
Tidak hanya sampah anorganik saja yang dapat diolah, sampah organik juga dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan. Pengolahan yang dapat dilakukan berupa budidaya maggot yang juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada Budidaya magot ini, sampah organik merupakan makanan utama bagi tumbuh kembang maggot.
Untuk memulai budidaya maggot ini masyarakat hanya membutuhkan telur maggot beserta media yang sederhana. Dalam budidaya maggot, terdapat beberapa siklus yang akan dihadapi, diantaranya telur maggot dikembangbiakan menjadi bayi lava, lava dewasa, prepupa dan pupa dengan memanfaatkan sampah organik tadi sebagai asupan makanannya, hingga mencapai masa menjadi lalat BSF (Black Soldier Fly) yang akan kawin untuk menghasilkan telur BSF kembali. Pada saat maggot menjadi pupa inilah waktu yang tepat untuk dijadikan pakan ternak. Budidaya maggot ini sangat menguntungkan karena selain maggot memiliki banyak nutrisi bagi ternak,maggot juga merupakan investasi yang murah, ramah lingkungan yang menggunakan teknologi sederhana dengan skala industri rumah tangga.
Dengan adanya program Pengolahan Sampah dengan Teknologi Tepat Guna dan Budidaya Maggot ini diharapkan masyarakan menjadi lebih bijak dalam pengolaha dan pemanfaatan sampah agar lingkungan tetap terjaga, serta dapat menguntungkan masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun