Hal yang wajib kita ketahui adalah Masjid yang disebut sebagai tempat ibadah merupakan tempat simbolisme pemersatu umat khususnya umat islam. Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan Pengabdian kepada masyarakat dengan ikut serta menjadi bagian dari Masyarakat Desa Wonorejo, Kabupaten Blitar. Caranya dengan menunjukkan kepedulian pada kebersihan dan kenyamanan masjid. Hal ini dilakukan sebagai bentuk program kerja pendukung Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam skema Pulang Kampung (PulKam) dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang belum surut juga semenjak Bulan Maret 2021.Â
Hal tersebut terlaksana pada Hari Minggu tanggal 27 Juni dan 11 Juli 2021. Berkoordinasi dengan Bapak Wahid selaku Kepala Desa Wonorejo, Mahasiswa UM Fahmi Alamsyah Syafi'i dan Ilham Akbar Alfian Suhartono selaku penanggung jawab program kerja ikut bekerja sama dengan para pemimpin masjid. Diantaranya ada Bapak Rohmat sebagai penanggung jawab Masjid Al-Muhtadi, Bapak Wo sebagai penanggung jawab Masjid Jam'iyyatussholihin, Bapak Suratman sebagai penanggung jawab Masjid Fatkul Khoryah, dan Bapak Ibnu Solah sebagai penanggung jawab Masjid Kebon Suro.
Argo Putro Kristiawan, salah satu mahasiswa KKN UM non-muslim menuturkan "Meskipun saya berbeda dalam hal beragama, namun hal ini bukan menjadi alasan bagi saya untuk tidak ikut serta dalam pelaksanaan program kerja ini. Keikutsertaan saya dalam kegiatan membersihkan masjid menjadi suatu simbol kerukunan generasi muda terlebih ditengah banyaknya isu-isu intoleransi.Â
Saya berharap bentuk kerukunan kecil ini bisa menjadi suatu contoh yang baik tentang pentingnya menjaga kerukunan antar sesama manusia." dan ada juga Andini Okti Pratama yang mengatakan "Team Mahasiswa UM KKN Wonorejo tahun 2021 ini mayoritas beragama islam, tetapi ada 3 anak yang beragama non muslim. Dengan adanya hal itu tidak menyurutkan semangat mereka yang memiliki beda keyakinan untuk ikut serta dalam proker membersihkan tempat ibadah khususnya masjid. Tidak dipungkiri bahwasanya di Desa Wonorejo sendiri memang banyak masjid karena mayoritas masyarakatnya yang beragama islam. Dan disetiap agama pasti diajarkan sebagai manusia untuk memiliki rasa toleransi kepada semua umat baik itu seagama ataupun beda agama."Â
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang sangat identik dengan masyarakat Indonesia. Semangat toleransi antarumat beragama patut untuk dilestarikan dan dijaga secara turun temurun oleh setiap suku bangsa yang ada di Indonesia. Senyum ramah mereka sudah berdaunan hijau juga hingga ke luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H