Mohon tunggu...
KKN UMSurabaya Kelompok
KKN UMSurabaya Kelompok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selamat datang di profil resmi Kelompok 7 KKN UMSurabaya! Kami adalah kelompok mahasiswa yang penuh semangat dan berdedikasi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tujuan utama kami adalah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar melalui berbagai kegiatan dan proyek yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Sampah Menjadi Harta Sebuah Pengenalan Teknologi Komposter Anaerob oleh KKN Kelompok 7

30 Agustus 2023   16:25 Diperbarui: 30 Agustus 2023   16:32 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram : kkn_umsurabaya7_cangkring_2023

Desa Cangkring, 21 Agustus 2023 - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan momen berharga bagi mahasiswa untuk berkontribusi pada masyarakat. Kelompok 7 KKN UMSurabaya telah berhasil menyelenggarakan kegiatan penyuluhan teknologi tepat guna Komposter Anaerob yang bertujuan untuk mengubah sampah menjadi harta berharga. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kelompok 7 untuk membangun kesadaran lingkungan dan mengajak masyarakat berperan dalam menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan.

Komposter Anaerob adalah teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurai sampah organik menjadi kompos dengan menggunakan proses anaerobik, yaitu proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa oksigen yang akan menghasilkan pupuk kompos padat dan cair. Metode ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bernilai ekonomis.

Pupuk cair dapat dihasilkan dalam waktu sekitar 2-3 minggu, sementara pupuk padat memerlukan sekitar 30-40 hari untuk di produksi. Pupuk cair terbentuk dari air yang berasal dari proses pembusukan campuran air beras, limbah dan Em4. Sementara pupuk padat dihasilkan melalui pengeringan dari sampah pupuk yang disimpan dalam wadah khusus. Dan pengaplikasian pupuk organic cair ini yakni mencampurkannya dengan sejumlah air 1: 10 Liter.

Pun juga pembuatan alat Komposter Anaerob ini dapat dikatakan sangat terjangkau karena dibuat dengan bahan bekas seperti drum bekas, ember, tong dan lain sebagainya agar dapat menampung sampah didalam nya.

Instagram : kkn_umsurabaya7_cangkring_2023
Instagram : kkn_umsurabaya7_cangkring_2023
Dalam kegiatan penyuluhan yang diadakan pada 21 Agustus 2023 kemarin, kelompok 7 KKN UMSurabaya memberikan pemahaman kepada beberapa warga Desa Cangkring tentang pentingnya penggunaan Komposter Anaerob sebagai solusi berkelanjutan dalam mengelola sampah organik. Kami menjelaskan bahwa proses pengomposan anaerobik tidak hanya mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan sampah yang tidak tepat, tetapi juga dapat menghasilkan pupuk yang sangat berguna untuk pertanian dan kebun.

Selain itu, kelompok kita juga melakukan praktek langsung dalam membangun dan mengoperasikan Komposter Anaerob di salah satu lahan terbuka. Proses pengomposan anaerobik dijelaskan secara terperinci, termasuk langkah-langkah pengolahan dan perawatan yang diperlukan. Warga desa Cangkring juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam pengelolaan Komposter Anaerob tersebut.

Instagram : kkn_umsurabaya7_cangkring_2023
Instagram : kkn_umsurabaya7_cangkring_2023
Kegiatan penyuluhan yang diadakan pada Senin malam di Balai Desa Cangkring mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat Desa Cangkring. Mereka melihat potensi besar dalam mengelola sampah menjadi sumber daya yang bernilai. Dengan adanya Komposter Anaerob, diharapkan warga desa dapat lebih mandiri dalam mengatasi permasalahan sampah dan ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Menurut Ketua KKN UMSurabaya Kelompok 7 yakni Ulfa mengatakan bahwa "Teknologi Tepat Guna Komposter Anaerob ini memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Desa Cangkring. Kami berharap teknologi seperti ini akan dilanjutkan oleh Masyarakat sekitar Desa Cangkring." 

Dengan langkah berani ini, kelompok 7 KKN UMSurabaya berhasil memberikan pandangan baru tentang pengelolaan sampah dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi tepat guna dapat mengubah sampah menjadi harta yang bermanfaat. Diharapkan kegiatan ini akan menjadi awal yang baik untuk perubahan yang lebih besar dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap alam. Serta berguna bagi masyaarakat di Desa Cangkring itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun