Meningkatkan budaya cinta lingkungan sejak dini membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang (UM) yang berada di Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kurangnya kesadaran dari anak-anak untuk menjaga lingkungan dan mencintai alam terutama pada zaman milenial yang membuat anak-anak lebih sering menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget sekedar membuka sosial media maupun bermain game dan kurang bersosialisasi di luar rumah. Sehingga anak-anak kurang memperhatikan lingkungan di sekitar. Lingkungan saat ini kurang terawat yang disebabkan menumpuknya sampah-sampah yang dibuang begitu saja oleh masyarakat
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh sampah menjadi momok utama permasalahan lingkungan yang sulit terurai seperti sampah botol plastik. Kepedulian dan perhatian dalam melestarikan dan menjaga lingkungan supaya bersih dan terhindar dari sarang penyakit perlu ditingkatkan. Sampah botol plastik dapat menjadi sarang jentik-jentik nyamuk karena tempatnya yang lembab. Perkembangan jentik-jentik nyamuk akan berlipat ganda disebabkan genangan air yang tertinggal di dalam botol. Selain itu, sampah botol plastik sulit diurai secara alami, semakin banyak orang yang menggunakan botol plastik akan mengakibatkan sampah botol plastik menumpuk dan mengganggu kebersihan lingkungan.
Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UM untuk mengurangi sampah botol plastik dengan membuat krajinan pot bunga bergambar. Pelatihan membuat pot bunga (28/6) diselenggarakan di Posyandu Desa Sumberpasir. Â "Botol plastik yang dibuang begitu saja dapat mencemari lingkungan, lebih baik diolah kembali secara menarik dan berguna seperti dibuat pot bunga" Ujar Niram selaku ketua pelaksana.
Pembuatan pot bunga bergambar berbahan utama dari botol plastik yang sudah tidak terpakai. Pembuatan pot dari botol plastik ini melibatkan anak-anak Desa Sumberpasir, dilakukan dengan tujuan menanamkan rasa cinta akan lingkungan. Anak-anak Desa Sumberpasir sangat antusias dalam mengikuti pelatihan membuat pot dari botol plastik bekas. Mereka dapat berkreasi serta melatih keterampilan dengan mengambar dan mewarnai pot bunga.
Selain membuat pot bunga, mahasiswa KKN UM juga secara langsung memberikan pemahaman mengenai pentingnya mencintai lingkungan. pemahaman tersebut dapat terlihat dari kegiatan menanam bersama bunga dalam pot kreasi dari anak-anak yang telah diwarnai dan digambar sesuai kreatifitas mereka dengan menggunakan spidol dan cat akrilik. "Senang, mudah dikerjakan dan bisa sesukaku membuatnya untuk lingkungan lebih indah" Ujar Adip salah satu anak yang mengikuti pelatihan pembuatan pot bunga. Memang terlihat sederhana dalam pelatihan ini, akan tetapi secara tidak langsung akan membuat mereka memahami peduli lingkungan memiliki dampak bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H