MALANG, JAWA TIMUR- Dalam kondisi Indonesia saat ini yang berada di tengah pandemi Covid-19, para siswa harus kembali melewati kegiatan belajar di rumah atau biasa kita dengar dengan sebutan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Para siswa dan guru hanya bisa berhubungan dengan cara daring (dalam jaringan).
Hal ini tentunya memiliki dampak positif maupun negatif. Salat satu dampak negatif dari pembelajaran daring ini adalah siswa menjadi lebih senang menghabiskan waktunya untuk bermain game mellalui ponsel pintar mereka dan mengabaikan materi pelajaran yang sebenarnya penting untuk mereka. Guru telah menggunakan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut, dimulai dengan menggunakan strategi mengajar yang berbeda, pemberian tugas dengan deadline 1 hari, dan lain sebagainya. Namun, masih menelan pahitnya kegagalan.
Berdasarkan hasil observasi tim KKN Universitas Negeri Malang di salah satu MI yang ada di Desa Sukoanyar, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang yaitu MI Manarul Huda. Diketahui bahwa sebagian besar guru belum pernah mencoba untuk menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi. Karena keterbatasan pengalaman dalam menggunakan teknologi dan belum tahu media pembelajaran mana yang efektif untuk digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, tim KKN UM Sukoanyar dengan dibimbing oleh Ibu Nurul Ratnawati, S.Pd, M.Pd. mengusung program kerja yang berjudul " Pelatihan Media Pembelajaran Digital." Dimana pelatihan ini ditujukan kepada seluruh dewan guru MI Manarul Huda Desa Sukoanyar.
Kegiatan pelatihan yang dipimpin oleh Rizki Syahputra dan Dinda Lailatul Rohma ini, dimulai pada pukul 08.00 dan diakhiri pukul 12.00. Vyna Rohmatika selaku Master of Ceremony (MC) membuka acara dengan memimpin membaca basmalah bersama, dilanjutkan dengan acara sambutan-sambutan, penyampaian materi pertama oleh Bapak Dr. Henry Praherdhiono, S.Si., M.Pd. secara virtual, sesi tanya jawab untuk materi satu, istirahat sejenak, penyampaian materi ke dua oleh Ibu Nurul Ratnawati, S.Pd, M.Pd., sesi tanya jawab untuk materi dua, praktik membuat media pembelajaran berupa video presentasi penjelasan materi ke siswa, penyampaian hasil media pembelajaran yang telah dihasilkan guru, doa penutup, dan terakhir sesi foto bersama.
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Henry Praherdhiono, S.Si., M.Pd terkait hakikat media pembelajaran, perkembangan cara belajar di era sekarang, dan penyampaian penjelasan tentang Xodo, Youtube, serta Kiddle yang dapat digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Materi kedua disampaikan oleh Ibu Nurul Ratnawati, S.Pd, M.Pd. terkait model pembelajaran yang sesuai di era pandemi sekarang ini untuk mengatasi dampak negatif pembelajaran daring dan pengenalan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat video penyampaian materi yaitu aplikasi AZ Recorder. Aplikasi ini merupakan jenis aplikasi yang ringan karena tidak memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar dan mudah digunakan karena dapat diakses hanya melalui ponsel pintar saja.
Pada sesi praktik membuat video penyampaian materi dengan menggunakan aplikasi tersebut disertai sesi tanya-jawab, para dewan guru sangat antusias untuk mempelajari dan mengenal lebih dalam terkait penggunaan menu-menu yang ada pada aplikasi tersebut beserta penerapannya. Harapan kedepannya, semoga pelatihan yang diadakan ini dapat membantu guru untuk lebih mudah dalam menyampaikan materi kepada siswanya melalui beberapa aplikasi yang telah dikenalkan dan diadakan pelatihan serupa dengan aplikasi-aplikasi yang dirasa lebih efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H