Desa Pucangsongo yang memiliki luas lahan pertanian sekitar enam puluh persen dengan mayoritas masyarakatnya merupakan buruh pabrik dan petani. Seiring dengan perkembangan zaman, bisa terjadi kemungkinan juga warga yang berprofesi sebagai petani akan tergusur dengan iming-iming kerja di kota karena faktor ekonomi. Dalam mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat, maka diperlukan pendekatan pengembangan pariwisata yang melibatkan peran aktif masyarakat melalui pengembangan Desa Wisata.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan Sebelumnya kegiatan direncanakan melalui sosialisasi (kampanye) dan focus group discussion (FGD) langsung dengan masyarakat. Namun karena adanya pemberlakuan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku untuk Jawa-Bali dari tanggal 03 - 20 Juli 2021 yang kemudian diperpanjang hingga tanggal 4 Agustus 2021, membuat beberapa kegiatan mahasiswa di desa terpaksa dilakukan secara online.
Â
link hasil wawancara yang diserahkan pada pihak desa Rabu (28/07) lalu.
Dengan begitu pada Sabtu (24/07) kelompok KKN UM Pucangsongo melakukan studi banding dengan desa wisata Gubugklakah dan membuat video yang nantinya akan di bagikan kepada masyarakat Desa Pucangsongo untuk semakin meningkatkan wujud partisipasi dan dukungan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan Desanya melalui pengembangan desa wisata. Berikut ini adalahBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H