Sikasur, Pemalang, Selasa (09/02/2021). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Percepatan Penanganan Covid-19 (KKN-T PPC) Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kelompok 069 Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang membuat sebuah inovasi baru berupa alat cuci tangan otomatis dengan sistem sensor menggunakan sensor infrared. Pembuatan alat cuci tangan ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa KKN-T PPC kelompok 069 Desa Sikasur. Alat cuci tangan otomatis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Sikasur guna mencegah penularan Covid-19.
Mahasiswa KKN Tematik PPC UMP kelompok 069 telah melaksanakan KKN mulai tanggal 21 Januari 2021 dan akan berakhir pada 21 Februari 2021 dengan dibimbing langsung oleh Ns. M. Hanif Prasetya 'Adhi, S. Kep., M. Kep. Diharapkan mahasiswa bisa memberikan kontribusi terhadap percepatan penanganan Covid-19 di Desa Sikasur. Dengan program kerja yang sudah dikerjakan mulai dari sosialisasi dan praktik 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak); pembuatan disinfektan serta penyemprotan disinfektan di tempat fasilitas umum seperti, pasar, sekolah; dan program kerja yang lain terkait percepatan penanganan Covid-19.
Wabah virus corona telah menyebar ke Indonesia, khususnya di Kabupaten Pemalang. Penyebaran virus corona salah satu penularannya yaitu melalui kontak fisik. Hal ini membuat masyarakat harus selalu waspada dalam menjaga kebersihan dengan menerapakan protokol kesehatan 3M. Namun, kurangnya kesadaran masyarakat serta minimnya fasilitas tempat mencuci tangan di Desa Sikasur menjadi kendala tersendiri dalam menerapkan protokol kesehatan 3M khususnya dalam mencuci tangan. Kondisi tersebut menbuat mahasiswa KKN-T PPC kelompok 069 UMP berupaya untuk membuat alat cuci tangan otomatis dengan menggunakan sistem sensor infrared.
Pembuatan alat cuci tangan otomatis dengan menggunakan sistem sensor infrared ini nantinya akan digunakan sebagai fasilitas umum di Desa Sikasur. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari kelompok 069 KKN-T PPC UMP 2021 Desa Sikasur. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala Desa Sikasur, yaitu Bapak Kusin, Spd. Beliau mengungkapkan "Alat cuci tangan otomatis dengan menggunakan sistem sensor infrared merupakan hal yang baru dan lebih efektif. Sementara di Desa Sikasur masih menggunakan sistem manual dan belum ada yang menggunakan sistem seperti ini, sehingga masih dapat dikembangkan".
Nana Dwiansah Yoga Permana selaku koordinator desa KKN Tematik PPC Kelompok 069 Pemalang menuturkan : "Dengan adanya alat cuci tangan otomatis dengan menggunakan sistem sensor infrared ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan mencuci tangan guna mencegah penularan Covid-19 di Desa Sikasur".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H