Panusupan termasuk desa yang memiliki potensi alam yang melimpah. Salah satu komoditi unggulan adalah kopi. Berdasarkan pernyataan dari Bapak Sukarso selaku penggiat perkebunan di Desa Panusupan  "Panusupan sebenarnya punya kopi yang enak, tapi banyak warga yang tidak bisa mengolah. Jika kita menjual ke pengepul 1 kilogramnya hanya 3 ribu"
Dari pernyataan tersebut menggerakan kami dari Mahasiswa KKN T PPC Universitas Muhammadiyah Purwokerto kelompok 029 berinisiatif untuk menyelenggarakan sosialisasi yang ditujukan untuk warga Desa Panusupan pada umumnya dan untuk petani kopi pada khususnya.
Pada Kamis, 18 Februari 2021 mahasiswa KKN T PPC 029 UMP menyelenggarakan "Sosialisasi Pengolahan & Pemasaran Kopi" dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu penggunaan masker dan jaga jarak. Kegiatan tersebut di selenggarakan di GOR Balai Desa Panusupan. Sosialisasi tersebut menghadiri narasumber yang merupakan ketua petani kopi di Purbalingga, beliau bernama Riki Susanto. Antusiasme warga Desa Panusupan sangat tinggi dengan peserta sosialisasi sebanyak 26 peserta yang terdiri dari petani kopi dusun 1 sampai dengan dusun 4.
Dalam sosisialisasi ini peserta di ajak untuk memahami bagaimana cara pemrosesan dari pra-pasca panen, kemudian cara penyimpanan kopi yang baik, penyangraian/roasting, serta pemasaran kopi baik dalam bentuk biji kopi maupun sudah dalam bubuk. Testimonial dari peserta sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk warga di Desa Panusupan terutama bagi petani kopi dan pemuda untuk memajukan perkebunan kopi serta diharapkan suatu saat Panusupan dapat memproduksi hasil kopinya yang siap dinikmati oleh masyarakat atau konsumen akhir. -HAA-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H