Program pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan saat situasi pandemi Covid-19 yang berlokasi di desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo menuntut dosen dan mahasiswa untuk berfikir kreatif. Maksudnya, mereka harus membuat suatu program pengabdian masyarakat dengan tetap menaati dan menjalankan protokol kesehatan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap masyarakat desa Karangan khususnya anak usia Sekolah Dasar, dapat diketahui bahwa kegiatan yang bersifat pelestarian budaya minim dilakukan karena terhalang pandemi. Sehingga, munculah sebuah gagasan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tari Jathil khas Ponorogo bagi anak usia Sekolan Dasar dengan mematuhi protokol kesehatan.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Ayu Wanvirgia Dineng Wilany dan Retno Ayu Wardany dengan pembimbing Slamet Fauzan, S.Pd, M.Pd dalam sebuah program kerja yang bernama "Pelatihan Tari" yang berfokus pada pelatihan tari Jathil khas Ponorogo untuk anak usia Sekolah Dasar.
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan observasi ke Sekolah Dasar yang ada di desa Karangan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai jadwal pelatihan tari dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Setelah kegiatan observasi dan diskusi, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan pelatihan tari Jathil oleh Ayu Wanvirgia Dineng Wilany dan Retno Ayu Wardany dari tim pengabdian masyarakat desa Karangan. Pelatihan yang diberikan mencakup gerak dasar Jathil dan gerakan tari Jathil secara utuh.
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melestarikan kesenian tradisional tari Jathil khas Ponorogo serta meningkatkan minat anak-anak untuk mempelajari kesenian tradisional supaya tidak luntur terbawa arus budaya modern. Pelatihan tari Jathil dilaksanakan di Balai Desa Karangan, Badegan, Ponorogo. Kegiatan ini diikuti oleh siswa SD di Desa Karangan mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Atas terselenggaranya program ini, mendapat banyak respon positif dari berbagai pihak seperti kepada desa Karangan, orang tua siswa, guru SD, serta masyarakat di desa Karangan. "Kami mengucapkan terimakasih kepada tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang di desa Karangan yang telah memberikan pelatihan tari Jathil kepada anak usia sekolah dasar dengan baik." Ujar Ibu Win selaku guru SD di desa Karangan, Badegan, Ponorogo.
Melalui program ini diharapkan anak-anak dapat mempraktikan tari Jathil, sehingga tarian ini tetap terjaga kelestariaannya. Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah generasi muda selanjutnya dapat menikmati keindahahan dan makna tersirat dari tarian ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H