Madiun-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan oleh pemerintah membuat perputaran roda perekonomian tersendat. Pelaku usaha harus membuat inovasi baru dalam pemasaran produknya dengan memanfaatkan media sosial. Didukung dengan aktivitas masyarakat di media sosial yang semakin hari semakin meningkat membuat penggunaan media sosial sebagai sarana jual beli memiliki banyak keunggulan.Â
Namun, di era serba digital ini tidak semua pelaku usaha memiliki kemampuan dan kecakapan dalam menggunakan smartphone mereka. Di Desa Kincang Wetan, dari 7.571 jiwa terdapat kurang lebih 250 Usaha Kecil Menengah (UKM). Berdasarkan hal tersebut, KKN Universitas Negeri Malang 2021 mengadakan program kerja Workshop Strategi Marketing untuk memperluas pangsa pasar UKM yang ada di Desa Kincang Wetan.
Workshop Strategi Marketing dilaksanakan hari Rabu, 29 Juni 2021 (29/6/2021) pada pukul 08.00-11.00 WIB. Sebanyak 20 pemilik usaha di undang untuk menghadiri acara ini. Jumlah peserta dibuat terbatas dengan tujuan untuk mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, peserta Workshop yang diundang diseleksi berdasarkan target pasar, kesesuaian dengan tujuan acara, dan program Desa Berdaya oleh Pemerintah Desa Kincang Wetan.
Dalam acara ini peserta diberikan sosialisasi mengenai Desa Berdaya dan strategi pemasaran di media sosial yang disampaikan oleh ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Selain itu terdapat materi branding produk yang menjadi dasar dalam mengembangkan sebuah usaha. Â Branding produk tidak hanya mengenai logo, tetapi juga terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu logo, slogan, target konsumen, dan ciri khas produk.
Bagian inti dari acara ini adalah materi strategi marketing di media sosial yang disampaikan oleh owner Fams Food. Fams Food adalah bisnis usaha makanan cepat saji yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mempublikasikan dan mempromosikan produk mereka supaya dikenal oleh kalangan luas. Dalam materi kedua inilah dibahas mengenai penggunaan media sosial yang dapat menunjang pemasaran produk UKM dan cara menentukan target konsumen yang tepat. Media sosial yang digunakan lebih difokuskan ke Instagram dan Facebook.
Di akhir acara, peserta Workshop diberikan pelatihan pembuatan media sosial, cara penggunaan, dan cara pemasangan iklan di Facebook dan Instagram. Acara ini berlanjut dalam bentuk pendampingan dari rumah ke rumah. Para pelaku usaha yang bersedia untuk pendampingan dikontrol secara bertahap untuk melihat perkembangan yang diperoleh setelah mengikuti acara Workshop Strategi Marketing.
Penulis : Greevelliana Puspitaningrum
