Pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk mengembangkan potensi diri peserta didik agar dapat menjadi individu bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini, pendidikan ini dimulai dari keluarga, sekolah, atau masyarakat sekitar.Â
Pendidikan karakter biasanya menanamkan nilai-nilai tertentu untuk peserta didik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya, nilai-nilai tersebut dapat ditanamkan dalam bentuk pengetahuan di kelas atau bisa juga dikemas dalam bentuk permainan di lapangan.
Banyak pilar karakter yang harus ditanamkan kepada peserta didik sebagai penerus bangsa, diantaranya adalah kepemimpinan, kedisiplinan, keuletan, kerjasama, serta cara menghargai sesama teman. Apabila pilar-pilar karakter tersebut dilatih sejak dini diharapkan peserta didik akan menjadi individu yang lebih bermanfaat di masa depan.
Melihat pentingnya hal tersebut, KKN Universitas Negeri Malang Desa Kidangbang 2019 mengadakan Character Building dengan tema "Aktualisasi Nilai-nlai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari".Â
Desa Kidangbang sendiri adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, yang memiliki empat dusun yakni Kidangberik, Krajan, Meduran, dan Pojok. Desa Kidangbang memiliki 4 sekolah tingkat dasar, diantaranya SDN Kidangbang 01, SDN Kidangbang 02, SDN Kidangbang 03 dan MI Al Mubarok.
Character Building dilaksanakan di SDN Kidangbang 02 pada hari Selasa dan Sabtu, 18 dan 22 Juni 2019. Kegiatan ini dialaksanakan untuk membentuk kepribadian dan karakter peserta didik agar mempunyai jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, keuletan, kerjasama serta cara menghargai sesama teman.
Kegiatan pada hari Selasa, 18 Juni 2019 diawali dengan senam pagi terlebih dahulu agar peserta didik lebih fresh serta siap menerima materi maupun melakukan permainan. Selanjutnya siswa dibagi menjadi kelas rendah dan kelas tinggi.Â
Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga. Sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan enam. Kegiiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama dan sesi kedua.
Pada sesi pertama, siswa kelas rendah melakukan kegiatan luar rungan terlebih dahulu, kegiatan luar rungan diisi dengan game-game yang mengajarkan kekompakan melalui game estafet sarung dan memiindahkan bola dengan jarring aba-laba, rasa percaya terhadap teman.melalui game mencari harta karun.Â
Siswa kelas tinggi masuk ke dalam kelas untuk kegiatan inti yaitu pemberian materi pendidikan karakter, diantaranya penerapan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pengenalan Pahlawan Nasional dan kisah perjuangannya, serta diselingi dengan menyanyikan lagu wajib nasional atau lagu-lagu daerah.Â
Pada sesi kedua siswa kelas rendah masuk ke dalam kelas untuk mendapatkan materi seperti yang didapat siswa kelas tinggi, dan siswa kelas tinggi melakukan game luar ruangan seperti yang diakukan kelas rendah.