Sampah merupakan masalah serius di Negeri ini, baik di Kota besar maupun di Desa, sampah di sugestikan sebagai barang buangan yang kotor, berbau dan mencemari lingkungan. Mahasiswa KKN UM di Desa Kawedusan berinovasi untuk membuat handycraft atau kerajinan tangan dari barang-barang bekas.Â
Daur ulang ini dilakukan guna meminimalkan jumlah sampah yang meningkat serta memberikan peluang bisnis bagi masyarakat sekitar Desa Kawedusan. Sampah yang dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yaitu berupa sampah plastik bekas gelas minum kemasan, kain perca sisa-sisa pembuatan baju, kain-kain bekas tas, serta beberapa kerajinan tangan lainnya.
Pelatihan pembuatan handycraft ini dilaksanakan pada 30 Juni 2019 pukul 08.00 WIB di Ruang PKK Kantor Desa Kawedusan, kareana antusiasme ibu-ibu yang sangat luar biasa acara yang diperkirakan akan selesai pukul 11.30 ternyata mundur 2 jam karena ibu-ibu yang masih semangat dalam membuat kerajinan. Acara ini selain dihadiri oleh anggota PKK Desa Kawedusan juga dihadiri oleh Ibu Lurah Desa Kawedusan selaku Ketua PKK dan Ibu Sekertaris Desa Kawedusan yang juga semangat dalam belajar kerajinan.
 Adanya pelatihan pembuatan kerajinan tangan ini diharapkan dapat memotivasi dan mendorong masyarakat desa terutama ibu-ibu rumah tangga  untuk lebih perduli terhadap sampah dan tidak memandang remeh sampah sebagai barang yang kotor dan tidak berguna. Dengan pemanfaatan yang benar ternyata sampah juga dapat menghasilkan nilai jual yang lebih.
Tutor-tutor pembuatan kerajinan dalam acara ini adalah Mahasiswa KKN sendiri, dengan dibagi menjadi enam jenis kerajinan Mahasiswa KKN antusias memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK.Â
Jenis kerajinannnya meliputi anyaman piring, keranjang minum, serta bunga hias yang terbuat dari gelas bekas. Selain pemanfaatan gelas plastik bekas pemanfaatan kain-kain perca bekas yang disulap menjadi bunga, tatakan pring dan taplak vas yang sangat cantik.
Karena lokasi Desa Kawedusan yang strategis dan memiliki potensi wisata berupa Gunung, Mahasiswa juga mengadakan pelatihan dalam pembuatan lampion kepada ibu-ibu desa, lampion ini nantiya dapat di jadikan hiasan serta penerangan di lokasi sekitar gunung dan dapat pula dijadikan kerajinan yang memiliki nilai jual, baik dijadikan gantungan, hiasan, maupun lampu tidur. Selain memanfaatkan barang bekas, membuat kerajinan rajut juga menjadi salah satu jenis pelatihan handycraft dalam acara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H