Senin, 24 Juni 2019
Mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah memang tidak mudah. Apalagi masalah utama di desa Gubugklakah yaitu tentang sampah. Dimana masyarakat sekitar susah sekali mengatasi masalah sampah dikarenakan tidak adanya tempat untuk membuang sampah, sedangkan TPA yang ada letaknya lumayan jauh dan desa hanya memiliki satu gerobak untuk mengangkut sampah.
Maka dari itu, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengajak peran serta masyarakat untuk ikut bergabung dalam sosialisasi pengolahan sampah.Â
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Ir. Renung Rubiyantadji, MM memaparkan materi Diskusi dan Sharing Model Pengelolaan Sampah Pedesaan di Kabupaten Malang. Selain itu tentang manfaat dan tanggung jawab pengelolaan sampah berbasis bank sampah.
DLH melakukan pengenalan sosialisasi bank sampah terlebih dahulu kepada masyarakat Gubugklakah agar tertib dan memiliki tanggung jawab mengolah sampah serta tidak membuang sampah sembarangan.Â
Selain itu DLH ingin menggerakkan warga untuk mengolah dan memilah sampah mana yang bisa dijadikan daur ulang atau ditabung di bank sampah, apalagi bisa ditukarkan dengan uang yang bisa membantu perekonomian masyarakat. Â Â
Jika ingin membuat kota Malang semakin bersih bagaimana caranya? Bukan hanya dari DLH tapi semua masyarakat harus terlibat. Ini yang mulai dihimbau agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, perilaku kecil untuk sadar lingkungan di masyarakat masih sulit untuk ditumbuhkan. Â
Melalui sosialiasi ini diharapkan masyarakat Gubugklakah sadar akan pentingnya memahami cara pengolahan sampah agar tidak menimbulkan berbagai masalah. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI