KKN UMD UNEJ Kelompok 250 Lakukan Observasi Permasalahan dan Potensi di Desa Baratan

Universitas Jember baru saja melakukan penerjunan mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata atau KKN untuk mahasiswa dan mahasiswi yang telah menempuh semester enam. Program KKN tersebut diikuti oleh 3700 mahasiswa yang berasal dari seluruh fakultas ada di Universitas Jember. 

Pelaksanaan KKN tahun 2022 ini dilaksanakan selama 35 hari, terhitung dari tanggal 20 Juli 2022 sampai 23 Agustus 2022. Dari 3700 mahasiswa tersebut akan dibagi menjadi 477 kelompok yang akan diterjunkan di beberapa kabupaten yang ada di wilayah Tapal Kuda jawa timur. 

Kabupaten Bondowoso menjadi salah satu tempat penerjunan kelompok KKN Universitas Jember. Terdapat 133 kelompok yang menempati kabupaten tersebut, yaitu kelompok 249 - 382, kelompok tersebut akan langsung diterjunkan ke masyarakat desa yang tergabung dalam kecamatan - kecamatan yang ada di kabupaten bondowoso. 

Salah satu kecamatan yang menjadi tempat  mahasiswa melakukan KKN yaitu kecamatan Binakal. Kecamatan Binakal terdiri dari 8 desa antara lain desa Kembangan, Jeru Soksok, Gading Sari, Sumber Tengah, Binakal, Baratan, Bendelan, dan Sumberwaru. Namun, hanya 5 kecamatan yang menjadi tempat penerjunan mahasiswa KKN Universitas Jember yaitu desa Gading Sari, Sumber Tengah, Binakal, Baratan, Bendelan.

Penerimaan mahasiswa KKN di kecamatan binakal dilakukan secara seremonial pada tanggal 21 Juni 2022, bertempat di balai desa kecamatan Binakal. Acara didampingi oleh Bapak camat Binakal bapak Ivan Arrifandi, S S. TP, M. M. dan  dosen pembimbing lapang Andrew Setiawan R, S. TP., M. Si. yang diikuti oleh 50 mahasiswa dari 5 kelompok KKN yang terdapat di desa Baratan. Agenda acara tersebut, mulai dari sambutan bapak camat dan dosen pembimbing sampai pembacaan berita acara. 

Kelompok 250 KKN Universitas Jember mendapatkan bagian di desa Baratan. desa ini adalah desa terkecil di kecamatan Binakal dengan sebagian besar masyarakatnya adalah perajin besek ikan. Kebersihan menjadi salah satu permasalahan yang belum terselesaikan di desa Baratan. 

Menurut pengakuan tokoh masyarakat desa yakni bapak Faturrahman mengatakan bahwa kesadaran hidup bersih dari masyarakat masih sangat minim. Hal tersebut mendorong mahasiswa KKN kelompok 250 Universitas Jember untuk mencoba menyelesaikan masalah terkait kebersihan di desa Baratan dengan membawa program kerja berupa pengadaan sistem sanitasi khususnya terhadap pengelolaan sampah yang belum memiliki sistem pembuangan dan pengolahan dengan baik. harapannya, apa yang akan dikerjakan dapat memicu semangat hidup bersih dari masyarakat desa Baratan.