Malang, - 20 Juli 2024 dosen FIK UM meminta mahasiswa KKN UM untuk berkolaborasi atau membantu dalam kegiatan pengabdian PPOC. Â Acara ini berlangsung di Balai Desa Srigonco dan dihadiri oleh guru olahraga SD dan SMP di srigonco, ibu PKK, perwakilan mahasiswa KKN UB, serta perangkat desa lainya.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dibuka oleh MC, diikuti dengan pembacaan doa dan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kegiatan acara ini resmi dibuka dengan sambutan dari dosen FIK UM bapak putra. Dalam sambutannya, bapak putra menyampaikan "Kami berharap melalui pengabdian PPOC ini, semua masyarakat Srigonco dapat memahami dan bisa melakukan pertolongan pertama saat menjumpai warga atau orang sekitar yang memerlukan pertolongan pertama. Â
Serta tidak lupa juga Kepala Desa Srigonco, Didit Puji Leksono, S.Pt., turut hadir dan memberikan sambutan hangat. Didit Puji Leksono, secara resmi membuka acara dan menyatakan dukungannya terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai bentuk rasa perlindungan terhadap khususnya warga desa srigonco dan orang sekitar.
Workshop pengabdian ini dimulai dengan paparan materi PPT dari bapak putra terkait cara penanganggan cedera. Pada sesi ini diikuti oleh sesi pengisian google form pretest workshop PPOC kemudian tanya jawab yang aktif, di mana audience dapat berkesempatan untuk mengajukan berbagai pertanyaan tentang cara penangganan cedera dan saat cedera.
Acara selanjutnya, setelah pemapaparan materi pak putra dosen FIK UM akan mempraktikan bagaimana cara yang benar saat menanggani pertolongan pertama cedera. Dalam praktik ini, pak putra memilih bapak didit sebagai model latihan.Â
Dalam praktik ini bapak putra mengawali bagaimana cara penangan cedera pada kaki dan tangan yang benar menggunakan bahan wrape tape yaitu perekat yang digunakan dalam konteks medis dan olahraga untuk memberikan dukungan dan stabilisasi pada sendi dan otot, kemudian ice bag yaitu untuk mengompres bagian yang cedera atau bisa juga bagian yang mengalami peradangan atau nyeri, lalu ada bantalan yaitu untuk menaruh bagian yang cedera agar pasien terasa nyaman saat ditanggani, kemudian yang terakhir ada bidai bentuknya seperti kayu yang digunakan untuk menjaga agar tulang atau sendi yang cedera tetap dalam posisi yang aman dan stabil.Â
Dari bahan bahan yang disebutkan tadi sudah dipersiapkan sendiri oleh bapak putra. Setelah bapak putra mempraktikan kemudian ada sesi dari audience yang ingin mencoba mempraktikan penangganan cidera kepada orang yang ada di acara tersebut.
Setelah kegiatan sudah dilaksanakan dan dipraktikan semua, acara ditutup oleh MC Sururin Nasrul Maudhun, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. "Kami berharap kegiatan pengabdian PPOC kepada masyarakat ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berharga bagi semua warga di desa Srigonco".Â