Desa Pait adalah desa yang berada di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Potensi unggulan yang dimiliki ada beberapa, diantaranya kopi, padi, durian, dan susu. Berbagai potensi yang dimiliki menjadi sumber mata pencaharian warga Desa Pait. Namun, beberapa bulan belakangan ini, warga Desa Pait khususnya peternak digemparkan oleh maraknya Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang disebarkan oleh virus Aphtaee epizootecae.
Wabah PMK sangat cepat penyebarannya di wilayah Jawa Timur. Rentang waktu munculnya gejala penyebaran virus pada sapi terjadi hanya dalam waktu 24 jam dapat menyebar ke sapi lainnya (satu kandang) (dilansir dari ugm.ac.id, 2022). Virus Aphtaee epizootecae menyerang bagian mulut dan kuku sapi. Mulut sapi biasanya mengeluarkan banyak air liur akibat luka dibagian dalam mulut. Pada bagian kuku biasanya mengalami luka, sehingga sapi tidak mampu menopang dirinya. Adapun ciri lainnya seperti sapi mogok makan, luka pada bagian lidah sapi, hingga kematian. Hal tersebut membuat para peternak Desa Pait khawatir terhadap virus yang menyebar.
Melihat hal tersebut, relawan Eco Enzyme Malang Batu bersama dengan TIM KKN-DM UB dan Mahasiswa KKN-UM Reguler Model Blok tahun 2022 mengadakan sosialisasi mengenai Eco Enzyme untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus PMK pada ternak di Desa Pait.
Eco Enzyme terbuat dari limbah organik seperti sayur dan buah-buahan yang sudah dibersihkan, molase atau gula merah, dan air yang melalui proses fermentasi minimal 3 bulan. Takaran pembuatannya yaitu 1 : 3 : 10, yakni 1 untuk molase atau gula merah cair, 3 untuk limbah organik, dan 10 untuk air bersih. Hasil fermentasi yang digunakan adalah cairan berwarna kecokelatan yang memiliki bau manis-asam. Cairan ini memiliki segudang manfaat.
Manfaat tersebut diantaranya:
- Fertilizer, pupuk organik
- Insect repellant, pembasmi serangga ramah lingkungan
- Air purify, membersihkan udara dan menghilangkan bau
Selain itu, adapun manfaat lainnya bagi peternak: 1) membersihkan lingkungan dalam dan sekitar kandang, 2) mengurangi produksi air liur pada hewan ternak yang terdampak virus PMK, dan 3) mengurangi penyebaran luka pada kuku hewan ternak.
“Wawasan kami menjadi bertambah mengenai pembuatan Eco Enzym dan perannya dalam pencegahan gejala virus PMK” ujar Elsa, salah satu mahasiswa KKN UM Desa Pait.
KKN UM Desa Pait juga mendemokan secara langsung pembuatan Eco Enzym yang dipandu oleh para relawan bersama masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi. Pembuatan eco enzym menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan, kemudian dicampur secara perlahan dengan takaran yang telah disesuaikan. Melalui pembuatan Eco Enzym, mahasiswa menjadi paham mengenai berbagai manfaat, tujuan, dan pentingnya eco enzym bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat Desa Pait diharapkan mampu meneruskan pembuatan Eco Enzym dan menerapkannya secara berkala untuk memenuhi kebutuhan kesehatan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H