KREJENGAN, PROBOLINGGO -- Desa Krejengan merupakan desa yang memiliki lahan sawah yang luas sehingga mayoritas pencaharian penduduk desa Krejengan adalah petani. Pupuk merupakan bahan yang penting dalam bertani, guna untuk kesuburan tanaman agar mendapat hasil panen yang maksimal.Â
Oleh karena itu, anggota KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang di desa Krejengan memiliki ide untuk menyelenggarakan program kerja berjudul "Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos" yang dilaksanakan pada Selasa (29/6) di tempat pengelolaan limbah desa Krejengan.Â
Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos dengan limbah organik kepada petani di desa Krejengan. Dengan begitu petani bisa membuat pupuk kompos sendiri dengan bahan organik dari sisa-sisa hasil panen, rumah tangga dan peternakan.
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah tak asing bagi kalangan petani. Penggunaan kompos sangat baik untuk tanah dan tanaman. Kompos dapat menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman.Â
Penggunaannya bisa sekaligus menggemburkan tanah yang tandus, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganisme di dalam tanah. Kompos sendiri merupakan bahan-bahan hijau dan bahan organik lainnya yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme atau bakteri pembusuk.Â
Bahan-bahan organik yang diguanakan merupakan daun kering, sisa-sisa sayur, jerami, kotoran hewan serta bahan organik lainnya sehingga dalam pembuatan pupuk kompos akan lebih mudah dari jenis pupuk lainnya.Â
Dalam kegiatan "Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos" dilakukan dengan mengundang warga desa Krejengan terutama petani untuk melakukan pembuatan pupuk kompos secara bersama yang didampingi oleh seorang narasumber.Â
Kegiatan dimulai pukul 08.00 wib dibuka dengan sambutan oleh penanggung jawab program kerja, Hedi Dwi Pranata. Kegiatan dilanjut dengan pemberian materi secara lisan oleh narasumber diikuti dengan praktek pembuatan pupuk kompos.Â