Mahasiswa KKN UMD 34 Unej melakukan penyuluhan kepada masyarakat di dusun Karang Malang, desa Tegalpasir mengenai pembuatan lilin aromaterapi yang berasal dari limbah rumah tangga berupa minyak jelantah (Senin, 7 Agustus 2023).
Penggunaan minyak goreng skala rumah tangga pada umumnya menghasilkan limbah berupa minyak jelantah. Hal tersebut menjadi salah satu penyumbang limbah yang dapat mencemari air di lingkungan sekitar. Sejalan dengan tema yang diangkat oleh mahasiswa KKN UMD 34 Unej yaitu Desa Peduli Lingkungan, kami memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sebuah produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis yaitu lilin aromaterapi.
Sasaran dari program kerja penyuluhan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah adalah masyarakat umum, terutama ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Program ini diharapkan mampu mengurangi dampak buruk dari limbah minyak jelantah terhadap lingkungan.Â
Limbah minyak jelantah yang sebelumnya sering menjadi masalah lingkungan, kini dapat memiliki nilai ekonomis dan dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi warga Desa Tegalpasir. Melalui penyuluhan yang diadakan oleh mahasiswa KKN 34 UNEJ, warga Desa Tegalpasir dapat belajar bagaimana mengolah minyak jelantah menjadi bahan baku lilin aromaterapi yang ramah lingkungan. Hasil dari program ini adalah lilin aromaterapi berkualitas tinggi dengan berbagai macam aroma dan warna yang menarik.
Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah membutuhkan alat dan bahan yang cukup sederhana dan mudah didapatkan. Proses pembersihan minyak jelantah dapat dilakukan dengan menggunakan arang yang didiamkan selama 24 jam atau lebih. Kemudian untuk mengurangi bau yang tidak sedap pada minyak jelantah, ditambahkan essential oil dengan takaran secukupnya, serta dapat ditambahkan pewarna agar lebih menarik.
Salah satu warga desa Tegalpasir yang ikut serta dalam kegiatan penyuluhan mengungkapkan, "Habis ini kalo ada minyak jelantah tidak usah dibuang, dikumpulkan saja terus bisa diolah jadi lilin terus bisa saja dijual atau dipake sendiri saat mati listrik".
Adanya program penyuluhan dan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah dapat membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, program ini juga dapat memberikan inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam mengolah limbah dan menciptakan peluang usaha baru. Semoga inovasi ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H