Mohon tunggu...
KKN UMBULUKANDANG
KKN UMBULUKANDANG Mohon Tunggu... Lainnya - Sukses

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UM 2021 Melaksanakan Program Kerja Eco Print di Desa Bulukandang

15 Juli 2021   15:03 Diperbarui: 15 Juli 2021   15:39 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu (10/07/2021) Mahasiswa Universitas Negeri Malang melaksanakan program kerja Eco Print yang dilaksanakan di Desa Bulukandang, Kecamatan lumbang, Kabupaten Pasuruan. Tamu undangan diambil dari 10 ibu PKK dan 2 Pengisi materi yang membimbing dalam pembuatan eco print ini, dimana dalam kegiatan ini memanfaatkan daun-daun untuk memberikan pola dan pewarna alami pada kain. Kecenderungan masyarakat yang hanya membiarkan sampah daun-daun sehingga dengan adanya pembinaan eco print ini mengurangi sampah daun yang menumpuk dan mewujudkan adanya UMKM dengan memanfaatkan kegiatan ini.

Kegiatan dilaksanakan mulai dari jam 09.00 -- 13.00 yang diawali dengan pemeriksaan suhu badan ibu-ibu PKK kemudian pemakaian hand sanitizer, Tidak lupa juga pembagian konsumsi yang sudah disediakan oleh mahasiswa KKN. Memasuki pada inti acara dengan pembukaan yang dibuka oleh Muhammad Naufal Yuliansyah dan Herdiyanti Vichdyah Wibisono selaku penanggung jawab program kerja eco print, kemudian dilanjutkan oleh Ibu Sugiarti dan Ibu Nurhayati selaku pemateri serta pembimbing dengan memberikan gambaran umum kepada ibu-ibu PKK tentang eco print.

Proses pembuatan eco print ini terbilang tidak sesulit pembuatan batik. Langkah awal pembuatan eco print dengan membentangkan plastik, taruh kain diatas plastik tadi, tata daun yang sudah di treatment. Treatment daun digunakan bagi daun yang memiliki tanin rendah dengan merendam dalam air panas dengan suhu 80-an derajat selama kurang lebih 15 menit, setelah itu rendam pada larutan tunjung dengan waktu 20-30 menit. Kemudian di keringkan dengan cara menggunakan lap.

Kemudian daun ditata diatas kain, setelah selesai menata sesuai motif yang diinginkan ditutup dengan plastik dan diinjak atau bisa menggunakan tangan secara perlahan agar daun benar benar menempel. Selesai semua proses tersebut tinggal di gulung dengan rapat dan tidak lupa ikat dengan tali rafia.

Masuk pada tahap terakhir dengan mengkukus gulungan tadi selama 2 jam untuk penggunaan kain sutera sedangkan 2,5 jam untuk kain katun. Karena lamanya waktu yang harus ditunggu, kami pihak mahasiswa menganjurkan kepada ibu-ibu PKK untuk pulang terlebih dahulu selama waktu tersebut untuk istirahat.

Pada penghujung acara kegiatan, hasil dari penantian yang lama gulungan kain yang dikukus dibentangkan dengan hasil yang sangat bagus dengan beragam motif daun-daun salah satunya dari daun durian yang menjadi ciri khas desa Bulukandang. Acara ditutup dengan harapan dan doa agar kegiatan yang dilaksanaan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Bulukandang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun