Mohon tunggu...
KKN UM 2021 Desa Glanggang
KKN UM 2021 Desa Glanggang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kami siap abdi ~

🎓 Universitas Negeri Malang 📍 Desa Glanggang, Kec. Pakisaji, Kab. Malang 🗓 11 Juni - 25 Juli 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Alat Pengering Krupuk untuk Warga Desa Kurang Mampu di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji, Malang

13 Juli 2021   19:00 Diperbarui: 13 Juli 2021   19:02 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penyerahan Alat Pengering Kerupuk Ke Warga Desa Miskin/Dokpri

Dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau lebih dikenal sebagai pengabdian kepada masyarakat dengan mengikuti protokol-protokol kesehatan yang berlaku. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat UM memberikan Program Kerja (Proker) yang wajib dilaksanakan oleh semua peserta yang mengikuti KKN. Didalam proker ini terdapat proker pembuatan alat pengering krupuk yang nantinya akan diberikan untuk warga desa miskin yang berada di desa Glanggang kecamatan Pakisaji kabupaten Malang.

Proses Pembuatan Alat Pengering Kerupuk/Dokpri
Proses Pembuatan Alat Pengering Kerupuk/Dokpri
Dalam pembuatan alat pengering krupuk yang dibuat oleh mahasiswa KKN yang diketuai oleh Yusuf Fatah Yanuar Ramadan dengan bantuan dari Bapak Sutrisno yang telah menjadi dosen UM sekaligus sebagai tokoh masyarakat di Desa Glanggang dengan penanggung jawab pelaksanaan proker ini yang bernama Giosy Satria Wibawa, telah dikoordinir dengan sangat baik meskipun adanya kendala pencarian alat-alat yang dibutuhkan seperti logam besi berlubang, kipas angin 220 Volt ukuran kecil, dan lain sebagainya.Alat pengering krupuk ini memakan biaya ±Rp.2.000.000,- sebagai bentuk modal pembelian alat-alat serta pembelian bahan-bahan dan juga kebutuhan lain-lain yang nantinya akan digarap langsung oleh para mahasiswa dari KKN UM di desa Glanggang. Bahkan alat pengering krupuk ini sempat ditawar oleh pengusaha krupuk sebesar Rp.3.200.000,- namun tidak diberikan, karena alat pengering krupuk ini akan diberikan secara langsung kepada warga miskin sebagai modal usaha untuk mencetak krupuk yang berkualitas.

Foto Purwarupa Alat Pengering Kerupuk/Dokpri
Foto Purwarupa Alat Pengering Kerupuk/Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun