Dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau lebih dikenal sebagai pengabdian kepada masyarakat dengan mengikuti protokol-protokol kesehatan yang berlaku. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat UM memberikan Program Kerja (Proker) yang wajib dilaksanakan oleh semua peserta yang mengikuti KKN. Didalam proker ini terdapat proker pembuatan alat pengering krupuk yang nantinya akan diberikan untuk warga desa miskin yang berada di desa Glanggang kecamatan Pakisaji kabupaten Malang.
mahasiswa KKN yang diketuai oleh Yusuf Fatah Yanuar Ramadan dengan bantuan dari Bapak Sutrisno yang telah menjadi dosen UM sekaligus sebagai tokoh masyarakat di Desa Glanggang dengan penanggung jawab pelaksanaan proker ini yang bernama Giosy Satria Wibawa, telah dikoordinir dengan sangat baik meskipun adanya kendala pencarian alat-alat yang dibutuhkan seperti logam besi berlubang, kipas angin 220 Volt ukuran kecil, dan lain sebagainya.Alat pengering krupuk ini memakan biaya ±Rp.2.000.000,- sebagai bentuk modal pembelian alat-alat serta pembelian bahan-bahan dan juga kebutuhan lain-lain yang nantinya akan digarap langsung oleh para mahasiswa dari KKN UM di desa Glanggang. Bahkan alat pengering krupuk ini sempat ditawar oleh pengusaha krupuk sebesar Rp.3.200.000,- namun tidak diberikan, karena alat pengering krupuk ini akan diberikan secara langsung kepada warga miskin sebagai modal usaha untuk mencetak krupuk yang berkualitas.
Dalam pembuatan alat pengering krupuk yang dibuat olehBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H