Mahasiswa KKN 172 UINSU dan warga desa Bukit Sari bekerja sama dalam pembuatan pupuk kompos yang bertepatan dilaksanakan pada hari selasa (30/07/2024). Kegiatan ini langsung dihadiri oleh kepala desa Bukit Sari, Suratmin. S.PdI. Kegiatan ini sebagai bentuk pemecahan solusi atas limbah sampah organik menjadi emas hijau yang berguna di sektor pertanian.
Kegiatan pembuatan pupuk kompos dimulai dengan menghancurkan/mencacah limbah sampah organik, pelepah sawit dah limbah pertanian lain yang bisa digunakan. Kemudian di campur dengan bahan pengurai sampah, kemudian di diamkan hingga bakteri pengurai berkembang biak. Setelah didiamkan beberapa waktu, bibit kompos di aduk agar pertumbuhan bakteri merata ke seluruh bibit kompos, kemudian di diamkan sampai pupuk siap di gunakan. Guna meningkatkan kesuburan tanah: mahasiswa KKN 172 berkolaborasi dengan masyarakat Bukit Sari membuat pupuk kompos berbahan dasar organik.
Kompos sangat berperan penting bagi kesuburan tanah, tidak hanya menjaga kelembapan kompos juga mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak tanah, serta dapat mendukung pertanian dalam jangka panjang. Melihat kondisi tanah di desa Bukit Sari yang cenderung kering dan keras, proses pertanian di desa ini menjadi sedikit terganggu. Pembuatan pupuk kompos di harapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi di lahan perkebunan milik warga sekitar.
Upaya mengurangi sampah di lingkungan desa Bukit Sari, masyarakat bersama mahasiswa KKN 172 membuat pupuk kompos dengan sampah organik. Sampah yang menjadi permasalahan di lingkungan menjadi salah satu faktor utama kegiatan ini di adakan. Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga sekitar. “Kami harap dengan adanya pembuatan pupuk kompos ini dapat memberikan dampak yang positif bagi keberlanjutan pertanian warga sekitar” kata ketua kelompok KKN 172 Hasanul Fikri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H