Pada tanggal 24 Agustus 2024, Kelompok 30 dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) berhasil mencetak sejarah dengan meluncurkan kembali Pojok Baca di desa mereka. Program yang berfokus pada "Inovasi Literasi Kreatif untuk Generasi Z di Era Digital" ini tidak hanya menjadi proyek unggulan KKN, tetapi juga menandai upaya besar dalam merespon tantangan literasi di era modern. Pojok Baca, yang sempat vakum selama beberapa tahun terakhir, kini dihidupkan kembali dengan nuansa baru yang lebih segar dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kegiatan peresmian ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh warga desa, mulai dari kepala desa yang memberikan apresiasi penuh, hingga para orang tua dan anak-anak yang sangat menantikan hadirnya kembali tempat membaca yang nyaman dan inspiratif di tengah lingkungan mereka. Kepala desa dalam sambutannya menekankan pentingnya Pojok Baca sebagai sarana pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan dan perubahan cepat. Dukungan dari warga desa juga terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam berbagai tahap persiapan, mulai dari penataan ruang hingga pengadaan buku-buku yang relevan.
Anak-anak di desa ini pun tidak kalah bersemangat. Mereka mengungkapkan kegembiraannya saat kembali memiliki tempat yang khusus untuk membaca dan mengeksplorasi berbagai jenis buku, dari cerita fiksi yang menghibur hingga buku-buku pengetahuan yang edukatif. Hal ini diharapkan dapat memupuk minat baca mereka sekaligus meningkatkan keterampilan literasi digital yang sangat penting di era ini.
Tidak hanya berhenti di situ, program ini juga menghadirkan berbagai kegiatan literasi kreatif lainnya. Dengan demikian, Pojok Baca ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga menjadi pusat kegiatan edukatif dan kreatif yang merangsang daya pikir serta imajinasi generasi muda.
Kesuksesan ini merupakan bukti nyata dari kolaborasi yang baik antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengembangkan literasi dan pendidikan berbasis komunitas yang berkelanjutan. Dengan adanya Pojok Baca ini, desa tersebut kini memiliki sebuah pusat pembelajaran yang bukan hanya menyediakan buku, tetapi juga menghubungkan generasi muda dengan dunia luar melalui teknologi digital yang semakin maju. Inisiatif ini menandakan sebuah langkah penting dalam meningkatkan kesadaran literasi di kalangan generasi Z, serta menjadi fondasi yang kuat untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan berpengetahuan luas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H