Mohon tunggu...
kknubbedali
kknubbedali Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Brawijaya PSDKU Kediri 2024 yang melaksanakan program KKN di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya Membuat Akuaponik Bersama KWT Berkah Istika

27 Juli 2024   08:14 Diperbarui: 27 Juli 2024   08:19 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya Kediri yang sedang menjalankan KKN di Desa Bedali terdiri dari 16 Anggota yang merupakan gabungan dari Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Pertanian dengan 1 dosen pembimbing. Kegiatan KKN kelompok E-22 berlangsung di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Potensi yang ada di Desa Bedali diantaranya pada bidang pertanian seperti budidaya tanaman pangan dan nanas. Namun, pada bidang perikanan belum terlalu dikembangkan di desa ini. Situasi tersebut mendorong kelompok KKN E-22 untuk membuat program kerja akuaponik yang bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT). 

Akuaponik merupakan suatu usaha budidaya modern yang menggabungkan antara Akuakultur dan Hidroponik. Akuakultur sendiri merupakan suatu usaha budidaya perairan (ikan). Sedangkan Hidroponik merupakan suatu usaha menanam sayuran yang memanfaatkan media air dan wadah tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Akuaponik umumnya menggunakan ikan air tawar dan tanaman sayur. 

Sistem Akuaponik yaitu diawali pada kolam budidaya, mula-mula pompa air ditempatkan dalam kolam, pompa air tersebut kemudian memompa air untuk menuju ke wadah filter mekanik & biologi, setelah melalui media filter air akan mengalir ke pipa-pipa hidroponik dan mengalir kembali ke kolam ikan. Pada sistem akuaponik terjadi simbiosis mutualisme antara ikan dan sayuran, dimana sayuran tersebut akan memperoleh nutrisi dari kotoran ikan yang telah melalui proses nitrifikasi sehingga tanaman sayuran tidak memerlukan pupuk tambahan, adapun sayuran tersebut akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang telah diserap oleh sayuran & jatuh ke kolam. Selain itu, adanya tanaman sayuran juga dapat memantulkan cahaya matahari sehingga dapat mencegah ikan dari paparan cahaya matahari secara langsung. Akuaponik dapat dijadikan solusi bagi masyarakat yang memiliki lahan sempit, karena tidak menggunakan media tanah, hemat air, sehat, dan memiliki nilai estetika. 

Akuaponik memerlukan perawatan yang harus dilakukan secara rutin. Perawatan akuaponik meliputi pemantauan kualitas air secara rutin. Air harus ditambahkan secara berkala. Pemberian pakan diberikan sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya pencemaran air. Perlu juga dilakukan pemantauan kesehatan ikan secara teratur untuk mendeteksi adanya tanda-tanda penyakit, apabila terdapat ikan yang sakit maka harus diisolasi & diobati. Tanaman harus mendapatkan penyinaran yang cukup, kemudian dilakukan pemeriksaan hama penyakit tanaman serta dilakukan pemangkasan apabila tanaman terlalu lebat. Sistem sirkulasi harus dipastikan dengan baik sehingga pompa dan filter harus dibersihkan secara berkala. 

Pembuatan akuaponik dimulai dengan pertemuan antara mahasiswa KKN dan anggota KWT pada hari Sabtu pagi tanggal (6/7) di rumah salah satu anggota KWT yang bernama Ibu Kartini. Pertemuan tersebut diawali  dengan diskusi mengenai keinginan  dan rencana para anggota KWT untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki. Adanya keinginan dan rencana anggota KWT tersebut, mahasiswa KKN memberi usulan kepada anggota KWT untuk memanfaatkan lahan tersebut dengan mendirikan green house untuk budidaya akuaponik. Usulan pembuatan akuaponik dari mahasiswa KKN tersebut disepakati dan disambut baik oleh anggota KWT tersebut. 

Diskusi Bersama Anggota KWT Berkah Istika
Diskusi Bersama Anggota KWT Berkah Istika

Proses pembuatan Akuaponik membutuhkan beberapa tahap di awali pada hari Sabtu (6/7) dengan membuat tiang struktur pondasi green house dan kerangka kolam, kolam yang digunakan yaitu kolam terpal dengan ukuran 1,5 x 4 m2, lalu dilakukan pemasangan atap serta penutupan sisi-sisi kolam. Penyemaian dilakukan pada senin (10/7) pada media tanam yang digunakan yaitu rockwool dengan tanaman sayur yang digunakan yaitu Selada, pada hari itu juga dilakukan pembersihan pipa-pipa hidroponik secara menyeluruh. Perakitan meja dan filter Akuaponik dilakukan pada hari Sabtu (13/7). Pemasangan seluruh bagian akuaponik dilakukan pada hari Selasa (16/07). Sehingga akuaponik siap untuk digunakan. Rabu (24/7) merupakan tahap terakhir dari proses akuaponik yaitu pemindahan semaian tanaman ke media akuaponik.

Hasil Akhir Pembuatan Akuaponik
Hasil Akhir Pembuatan Akuaponik

Hasil dari pembuatan akuaponik tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi dan juga usaha tambahan bagi anggota KWT serta masyarakat sekitar. Harapan kedepannya, usaha akuaponik yang telah dibuat dapat dilanjutkan dan dikembangkan ke masyarakat di desa Bedali sehingga dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi secara berkelanjutan. selain itu, akuaponik juga bermanfaat untuk membantu ketahanan pangan dengan menyediakan 2 kebutuhan gizi yaitu protein nabati yang berasal dari sayuran dan protein hewani yang berasal dari ikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun