Kediri, 3 Agustus 2024--Mahasiswa Universitas Brawijaya Kampus PSDKU Kediri yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menunjukkan kontribusinya dalam mengabdi dan mengembangkan desa. Kelompok KKN 14 UB 2024 yang terdiri dari 15 mahasiswa dari program studi agrokompleks yang ditempatkan di Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri turut mengatasi permasalahan yang ada di desa tersebut. Program Kuliah Kerja Nyata dari Universitas Brawijaya Kampus PSDKU Kediri ini merupakan program yang melibatkan mahasiswa serta dosen yang menjadi pembimbing lapang dalam membangun serta pengembangan desa.Â
Desa Punjul merupakan salah satu desa yang menjadi tujuan program ini dilaksanakan dengan harapan membuat desa ini dapat berkembang. Desa Punjul yang memiliki luas wilayah 547,17Ha dan memiliki ketinggian 200 mdpl, letaknya yang berdekatan dengan gunung kelud berdampak pada tingginya potensi alam di Desa Punjul. Potensi alam tersebut ada dua yaitu yang pertama hasil perikanan seperti budidaya ikan hias dan konsumsi seperti ikan nila, koi, dan komet. Yang kedua yaitu hasil pertanian  pangan seperti padi dan jagung hingga sayur dan buah-buahan.Â
Salah satu permasalahan yang ada di Desa Punjul ini yaitu maraknya penyebaran hama pada tanaman yang membuat kegelisahan pada masyarakat terutama yang memiliki lahan pertanian.  Oleh karena itu, adanya permasalahan tersebut mahasiswa KKN ini mengadakan sosialisasi tentang cara mengatasi dan mengendalikan hama pada tanaman secara kultur teknis.
Adanya sosialisasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengatasi hama tersebut agar tidak semakin menyebar luas ke lahan pertanian yang lain. Tujuan yang lain yaitu agar masyarakat dapat mengetahui tanaman atau dengan alat apa saja yang dapat membantu mengatasi hama tersebut agar tidak masuk dan merusak tanaman mereka.
Kegiatan yang dilakukan
Berdasarkan pada keluhan masyarakat mengenai masalah hama dan penyebarannya yang tidak terkendali, tim KKN kelompok 14 Desa Punjul mengusung program kerja pengendalian hama dengan kultur teknis yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan pengendalian hama secara kimia. Kegiatan dimulai pada tanggal 4 Juli 2024 dengan penanaman tanaman refugia pada lahan milik kelompok tani Budi Luhur Satu Punjul dengan bunga refugia berjumlah 15 tanaman yang ditanam sepanjang pematang sawah yang ditanami pare-pare dan melon, atas seizin pemilik lahan. Perawatan dilakukan setiap hari meliputi penyiraman, kontrol jika terdapat kerusakan daun dan perakaran yang muncul sehingga dilakukan perawatan seperti menghilangkan telur serangga, penimbunan kembali perakaran yang muncul ke permukaan, pencabutan bunga di sekitar tanaman refugia.
Selanjutnya kegiatan sosialisasi pengendalian hama dengan kultur teknis dilakukan dengan sasaran petani di kelompok tani Budi Luhur Satu Punjul, sosialisasi dilakukan di Gedung Serbaguna Balai Desa Punjul dengan dihadiri 12 orang petani pada tanggal 12 Juli 2024. Sosialisasi dimulai dengan pemaparan materi oleh seluruh mahasiswa yang berasal dari fakultas pertanian, dilanjutkan dengan penayangan video penanaman tanaman bunga telekan di lahan.Â
Demonstrasi pengenalan alat sticky trap yang berfungsi untuk alat perangkap bagi serangga yang beterbangan, dan pitfall trap yang diletakkan dibagian bawah lahan. Alat yang disiapkan oleh tim KKN 14 Desa Punjul adalah green sticky trap yang terbuat dari media berupa plastik kaku atau sampul yang memiliki warna mencolok selanjutnya diberi lem,warna yang mencolok berfungsi untuk menarik perhatian hama sehingga tertarik untuk mendekat, dan untuk pitfall adalah cup gelas bening yang sudah diisi dengan air larutan deterjen pitfall trap ini diletakkan pada bagian bawah lahan atau di tanah yang dilubangi.