Mohon tunggu...
KKN UADXXVA1
KKN UADXXVA1 Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Ahmad Dahlan

KKN Reguler Periode 101 unit XXV.A.1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Budaya Zaman Dahulu terhadap Remaja Melalui Musik Thek-Thek di Dusun Tungu oleh KKN UAD

28 Februari 2023   21:25 Diperbarui: 28 Februari 2023   21:32 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hidup berada di zaman yang penuh perkembangan. Perkembangan zaman yang ada menjadikan beberapa tradisi luar, bahkan tradisi baru banyak bermunculan atau yang sering kita ketahui dengan akulturasi budaya. 

Kemunculan tradisi-tradisi tersebut tentunya diiringi dengan adanya perubahan pada kehidupan. Remaja yang menjaga tonggak dalam setiap kemajuan atau setiap perubahan yang ada kini telah mengikuti setiap perkembangan, mulai dari perkembangan teknologi hingga perkembangan tradisi. 

Dua perkembangan yang ada tentunya saling berkaitan, perkembangan teknologi memiliki kaitan dengan penyebaran perkembangan tradisi. Perkembangan tradisi atau budaya yang ada pada kehidupan saat ini memiliki beberapa dampak yang cukup signifikan. Salah satu dampak yang dapat kita lihat saat ini yaitu banyak anak muda yang lupa dengan budaya yang ada sejak zaman dahulu, contoh nya adalah budaya seni musik thek-thek.

Seni thek-thek adalah kesenian yang berasal dari Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Salah satu daerah yang masih melestarikan kesenian thek-thek adalah Dusun Tungu, Kelurahan Grogol, Kapanewon Paliyan. Paguyuban seni thek-thek yang ada di Dusun Tungu memiliki nama “Guyub Rukun” dan didirikan pada 16 Maret 2018 dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang. 

Kesenian thek-thek yang ada di Dusun Tungu melakukan latihan setiap dua minggu sekali tepatnya pada hari Jumat malam dan bertempat di Balai Dusun Tungu. Kesenian thek-thek adalah kesenian campursari yang memiliki tujuan untuk memelihara keamanan kampung karena asal muasal dari kesenian ini sendiri yang menggunakan kentongan sebagai alat musiknya. 

Seiring berjalannya waktu, alat musik yang dipakai dalam kesenian thek-thek semakin bervariasi seperti adanya penambahan alat musik saron, gender, kendang, dan gong. Kesenian thek-thek ini juga menjadi salah satu kegiatan pengisi waktu luang para orang tua dan menjadi salah satu penekan angka kasus bunuh diri di Gunung Kidul yang cukup tinggi. 

Hal itu diungkapkan oleh Wiyanto selaku ketua paguyuban dalam salah satu kesempatan wawancara ketika kesenian thek-thek tampil di TBG (taman budaya gunung kidul). Beliau mengatakan "Alasan perekrutan anggota kesenian thek-thek yang mayoritas dari orang tua ini menjadi salah satu kegiatan untuk menekan jumlah kasus bunuh diri di Gunung Kidul pada tahun 2018 yang saat itu angka kasus bunuh diri di Gunung Kidul cukup tinggi". 

Kemudian Wiyanto yang juga merupakan pamong dari kalurahan grogol menyatakan bahwa, budaya atau tradisi musik zaman dahulu perlu kita bangkitkan lagi ditengah-tengah perkembangan tradisi-tradisi baru melalui kesenian musik thek-thek. Mirisnya, berkembangannya kembali musik thek-thek ini tidak banyak yang meminatinya terutama dari kalangan remaja. Hal itu dapat dilihat dari pemain kesenian thek-thek di dusun Tungu yang rata-rata merupakan para orang tua. 

Beberapa kali melaksanakan latihan nyatanya tidak satupun remaja yang tertarik dengan kesenian thek-thek ini. Diharapakan dengan kehadiran KKN UAD di Dusun Tungu dapat mengenalkan lebih luas lagi terkait kesenian thek-thek ini khususnya pada kalangan remaja. 

Kami selaku KKN UAD di Dusun Tungu sangat terkesan dengan masih terjaganya salah satu budaya daerah khususnya daerah Gunung Kidul. Tentunya kami berharap kesenian ini dapat terus terjaga dan kesenian musik thek-thek memiliki pewaris dan pelestari terkhusus dari kalangan remaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun