Wringinanom Kecamatan Poncokusumo terus aktif ikut membantu dalam pengembangan pariwisata desa yang telah ada. Sesuai dengan tema KKN yang diangkat oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yaitu tentang Kepariwisataan, membuat proker yang dikerjakan oleh KKN-T Malang 8 berfokus pada lingkup pariwisata. Salah satu bentuk kegiatan proker yang dikerjakan yaitu proker pembuatan Spot foto di area wisata Banyumaro River Tubing.Â
Mahasiswa KKN-T Malang 8 Universitas Negeri Surabaya yang bertempat di DesaBanyumaro River Tubing, merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan Desa Wringinanom. River Tubing merupakan wisata olahraga air dengan kegiatan menyusuri sungai yang sering ditemui di sekitar wilayah kaki gunung. Pada Banyumaro River Tubing, aktivitas wisata ini dilakukan di sepanjang aliran sungai di sekitar Desa Wringinanom, yaitu pada aliran Sungai Amprong. Dengan rangkaian kegiatan menyusuri aliran Sungai Amprong menggunakan ban pelampung dengan disuguhi pemandangan kaki gunung Bromo dan Semeru. Tak ayal objek wisata ini sangat menarik untuk dicoba sembari berwisata ke gunung Bromo.
Untuk menambah daya tarik wisata, dan memberikan kreasi yang baru pada wisata Banyumaro River Tubing. Kelompok KKN-T Malang 8 mempunyai ide untuk membuat proker pembuatan spot foto di area wisata tersebut. Spot foto yang dibuat, diharapkan dapat menarik antusiasme pengunjung saat berwisata ke Banyumaro River Tubing.
Dalam pembuatan spot foto, bahan yang digunakan berasal dari limbah bambu yang sering ditemui di sekitar wilayah Desa Wringinanom khususnya pada dusun Besuki. Dusun Besuki merupakan bagian wilayah Desa Wringinanom yang warga masyarakatnya banyak bekerja sebagai pengrajin tusuk sate. Kelompok KKN-T Malang 8 yang melihat limbah tersebut jarang dimanfaatkan oleh warga sekitar, akhirnya mempunyai ide untuk memanfaatkan limbah yang ada sebagai sesuatu yang bernilai.
Kelompok KKN-T Malang 8 menyulap limbah batang bambu yang ada sebagai bahan spot foto. Limbah bambu yang telah dikumpulkan kemudian dirapikan agar bentuknya sepadan satu dengan yang lainnya. Bambu yang telah rapi kemudian dicat untuk menambah warna dan menarik mata saat dipandang. Kemudian bambu tersebut disusun pada beberapa bilah bambu lalu dibentuk hingga menjadi tulisan Banyumaro.
Setelah sebulan lebih lamanya merancang proker pembuatan spot foto, akhirnya pada tanggal 11 Desember 2024 proker spot foto tersebut akhirnya selesai dipasang pada area wisata Banyumaro River Tubing. Mahasiswa KKN-T Malang 8 melakukan pemasangan pada lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Pemasangan spot foto dibantu oleh tour guide Banyumaro River Tubing, yaitu Mas Zakariya. Kurang lebih selama 7 jam, akhirnya spot foto tersebut dapat terpasang dengan kokoh di area wisata Banyumaro River Tubing.
Kelompok KKN-T Malang 8 menciptakan proker ini tidak hanya bertujuan mempercantik wisata Banyumaro River Tubing saja, akan tetapi juga memberikan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing pariwisata Desa Wringinanom. Spot foto ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung, terutama dari kalangan milenial yang gemar mengabadikan momen di media sosial.
Selain itu, pemanfaatan limbah bambu juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T Malang 8 berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga desa, baik dari sisi ekonomi, lingkungan, maupun pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H