Desa Wangun adalah sebuah wilayah pedesaan yang terletak di daerah yang subur dengan pertanian jagung sebagai salah satu komoditas utama. Sebagian besar penduduk Desa Wangun memiliki mata pencaharian dari pertanian jagung dan kacang. Dalam proses panen jagung, sering kali rambut jagung, yang sebagian besar dianggap sebagai limbah pertanian, dibuang begitu saja. Padahal, dalam rambut jagung terdapat nilai-nilai nutrisi dan senyawa yang memiliki potensi kesehatan dan ekonomi yang signifikan.
Maka dari itu mahasiswa Kkn-T universitas muhammadiyah surabaya membuat inovasi teh rambut jagung Dengan Memanfaatkan rambut jagung sebagai bahan baku untuk teh merupakan langkah penting dalam memaksimalkan potensi sumber daya lokal. Dengan demikian, kita dapat mengurangi limbah pertanian, menjaga lingkungan, dan menciptakan lapangan kerja tambahan untuk masyarakat desa. Mahasiswa kknt umsurabaya membuat inovasi selai kacang wangun yang mana desa wangun memiliki hasil kacang terbaik di tuban jawa timur. Dimana selai kacang wangun ini mendapatkan respon baik dari warga wangun.
pemasaran kacang dan jagung juga melibatkan berbagai strategi seperti: Pengembangan Branding: Menciptakan merek atau brand yang kuat untuk produk kacang dan teh rambut jagung Desa Wangun untuk meningkatkan daya tariknya di pasar. Pemasaran Digital: Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan produk Desa Wangun secara online, mencapai pasar yang lebih luas. Kemasan yang Menarik: Merancang kemasan produk yang menarik dan berkesan untuk meningkatkan citra produk dan memikat konsumen. dari anak kknt juga mencari /menggandeng mitra untuk melanjutkan produk yang telah kami produksi. Pelatihan UMKM: Memberikan pelatihan kepada UMKM Desa Wangun terkait pembuatan selai kacang dan teh rambut jagung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H