Mohon tunggu...
kknt pasirdoton cidahu
kknt pasirdoton cidahu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKNT Inovasi IPB

Pengembangan Masyarakat berkelanjutan di Desa Pasirdoton, Cidahu, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T IPB Desa Pasirdoton 2023 Sukses Menyelenggarakan Dua Program Kerja Terkait Pertanian

13 Juli 2023   23:45 Diperbarui: 13 Juli 2023   23:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN-T IPB University Desa Pasirdoton memanfaatkan pelaksanaan KKN-T ini untuk terlibat secara langsung dengan masyarakat. Mereka memanfaatkan momen ini melalui program kerja yang didesain bersama dengan masyarakat, berdasarkan potensi dan masalah yang ada di Desa Pasirdoton. Salah satu potensi yang dimiliki yaitu bidang Pertanian. 

Namun adanya Penyakit tungro dan mahalnya pupuk kimia menjadi faktor penghambat para petani di desa ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang digarap. "Serangan penyakit tungro padi di desa ini sebenarnya tertular dari desa sebelah , karena kami sebagai kelompok tani kurang mengetahui secara jelas terkait penyakit itu, terlebih mahalnya pupuk kimia yang tentu sangat menghambat terjadinya panen". Ujar Pak Hasanudin selaku Ketua Kelompok Tani.

Oleh Karena itu, dua program kerja  yang  mengusung tema tema "Mengenal Penyakit Tungro dan Pelatihan Pembuatan Kompos Organik Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Pertanian" yang sukses digelar oleh Mahasiswa KKN-T Desa Pasirdoton, pada Jumat 7 Juli 2023, pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. 

Acara ini dihadiri oleh 41 peserta dan tamu undangan yang sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan ini yang digelar di Aula Kelompok Tani Rukun Hirup, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Dalam acara ini, ketua kelompok Tani Rukun Hirup, Bapak Hasanudin, memberikan sambutan untuk menyambut para peserta dan tamu undangan. Acara ini juga dihadiri oleh Ibu Pita Patimah selaku Ketua Badan Penyuluhan Pertanian (BPP). 

"Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk kami para petani. Melalui penyuluhan ini, kami dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menghadapi tantangan ini. Kami berharap pengetahuan yang kami peroleh hari ini dapat kami terapkan di lapangan dan meningkatkan hasil pertanian kami secara berkelanjutan". Ujar Pak Hasanudin dalam sambutannya selaku ketua Kelompok Tani Rukun Hirup.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Program pertama berupa penyuluhan, dimana Penyakit Tungro merupakan penyakit virus pada padi yang disebabkan oleh infeksi ganda dari 2 jenis virus yang menginfeksi secara bersamaan. 

Salah satu penularan disebabkan virus yang ditularkan oleh hewan serangga yaitu spesies Wereng Hijau. Melalui penyuluhan ini, para petani diberikan pemahaman mendalam bahwa penyakit ini sangat merugikan usahatani padi, virus dapat ditularkan secara efektif oleh wereng hijau ini. 

Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan pergiliran varietas tanah, sanitasi lingkungan tumbuh untuk menyehatkan pertumbuhan tanaman dan melakukan pemantauan inang bergejala tungro serta wereng hijau untuk dasar aplikasi insektisida bijaksana.

Ibu Pita Patimah Ketua Badan Penyuluhan Pertanian (BPP), juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan penyuluhan ini. Ia menjelaskan, "Acara ini menjadi momentum yang tepat sebagai ajang silaturahmi dan menjadi kegiatan yang sangat dinanti oleh para petani, khususnya di Kelompok Tani Rukun Hirup ini yang turut serta aktif dan antusias dalam mengembangkan pertanian di daerah ini."

Beranjak dari program sebelumnya, pada program kedua yaitu Pelatihan Pembuatan Kompos Organik para peserta terlebih dulu diberi informasi singkat mengenai kompos organik. Mereka diberikan penjelasan mengenai pengertian kompos organik, bahan-bahan yang dapat digunakan, Seperti Jerami, Pupuk kandang yang ditambah dengan campuran larutan EM4 sebagai bioaktivator. 

Selanjutnya peserta diajak untuk mempraktikkan pembuatan kompos organik secara langsung. Kegiatan ini mendapat respons yang positif dari para peserta. Mereka menyadari pentingnya upaya pencegahan penyakit tungro dan pentingnya penggunaan kompos organik dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para petani untuk bertukar informasi dan pengalaman dengan sesama petani. 

Untuk mengukur keberhasilan dua program ini, pre test dan post test telah diberikan kepada peserta yang hadir. Hal ini membantu dalam menilai sejauh mana peserta telah mendapatkan manfaat dan pemahaman baru setelah mengikuti penyuluhan terkait penyakit tungro dan praktik pembuatan kompos organik.

Dengan adanya kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-T Desa Pasirdoton ini, diharapkan para petani di Kelompok Tani Rukun Hirup dapat menerapkan praktik-praktik yang telah dipelajari dan menghasilkan pertanian yang lebih berkelanjutan. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun