KKN Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKNT-MBKM), yang mengacu pada pilar keempat Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yakni hak mahasiswa belajar selama satu semester di luar program studi dengan bobot 20 SKS. Melalui kegiatan KKNT-MBKM ini dapat memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang kemudian berkontribusi secara langsung bersama dengan masyarakat dalam mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/kelurahan dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa/kelurahan.
Tahun 2022, UPN "Veteran" Jawa Timur mengadakan programKKNT-MBKM terdiri dari empat skema yaitu, Skema Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif, Desa Wisata, Desa Tangguh Bencana, dan Desa Bebas Stunting. Kelompok 32 KKNT-MBKM ditempatkan di Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya yang berfokus pada skema Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan KKNT-MBKM dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022. Kelompok 32 KKNT-MBKM yang terjun langsung ke Kelurahan Asemrowo terdiri dari 10 anggota yang terdiri dari mahasiswa multidisiplin ilmu (berasal dari Prodi/Fakultas yang berbeda), dan  didampingi oleh Dr. Gideon Setyo Budiwitjaksono, M.Si selaku Dosen Pemimbing Lapangan (DPL) serta Nike Wahyu Widiyana selaku pendamping kelompok (PIC).
Kelompok 32 KKNT-MBKM telah melakukan dua kali survei dan peninjauan lokasi di Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya. Survei pertama dilakukan pada hari Sabtu (4/3/2022). Pada survei pertama, kelompok 32 bertemu dengan sekretaris camat dan kepala lurah untuk meminta izin dan mengajukan surat izin KKNT-MBKM di Kelurahan Asemrowo. Pada survei kedua yang dilaksanakan pada hari Rabu (9/3/2022). Dalam survei kedua ini, kelompok 32 bertemu dan berdiskusi langsung dengan kepala lurah Asemrowo, yaitu Ibu Masrufah, S.E dan pendamping kepala lurah yaitu Ibu Dini. Dalam perbincangan bersama kepala lurah Asemrowo, Ibu Masrufah, S.E. berkata "Kelurahan Asemrowo memiliki 34 binaan pelaku usaha UMKM yang diantaranya 85% disektor makanan dan minuman dan sisanya pada sektor kelontong dan handy craft". Â
Selain survei di kantor kelurahan, kelompok 32 juga melakukan survei dan wawancara bersama Koordinator UMKM Kelurahan Asemrowo  yaitu Ibu Risma. Dari hasil wawancara, kelompok 32 menemukan beberapa permasalahan pada mitra UMKM Kelurahan Asemrowo, diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap cara mengambil foto katalog produk yang menarik, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pemasaran melalui platform digital, kurangnya informasi terhadap pelaku usaha mengenai cara mendesain dan membuat packaging dengan menarik, dan sebagian besar UMKM belum memiliki NIB.
Diangkat dari permasalahan yang ada dan dengan bekal ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan serta atas bimbingan DPL, kelompok 32 siap membantu mengatasi masalah dan kendala para UMKM di Kelurahan Asemrowo. Kelompok 32 bekerjasama dengan Kelurahan Asemrowo dalam melaksanakan Program Kerja nya, agar bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Harapannya dengan diadakannya KKNT MBKM ini dapat membantu masyarakat UMKM di Kelurahan Asemrowo agar menjadi UMKM yang berkembang dan dapat bersaing dengan pasar yang lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Asemrowo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H