Bojonegoro - BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) merupakan teknik budidaya ikan ramah lingkungan yang memadukan antara budidaya ikan dan sayuran. Teknik ini menggunakan sarana ember sebagai wadah budidaya ikan dan sayuran serta memanfaatkan air untuk tumbuh kembang tanaman sayuran.Â
Budikdamber ini berupa budidaya ikan lele dan sayuran kangkung sebagai sehat serat protein. Budikdamber menjadi solusi bagi masyarakat Desa Bancer Kecamatan Ngraho dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Oleh karena itu Mahasiswa KKNTK-19 Universitas Bojonegoro memberikan sosialisasi dan memfasilitasi masyarakat Desa Bancer. (16/07/2024)
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek praktis, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan dapat menekan angka stunting. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga, budidaya ikan dalam ember telah menjadi alternatif yang menarik.Â
Metode ini menggabungkan budidaya ikan dengan ruang terbatas, seperti ember. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki sumber protein yang bernilai tinggi, meskipun dalam skala kecil. Dengan meningkatkan pemahaman tentang teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat dapat memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pelaksanaan tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka dari makan dan gizi.
Izza Ahmad Utomo selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa Budikdamber ini memiliki keunggulan yaitu minim membutuhkan lahan yang luas, dapat dipindah-pindah, modal relative murah dan sebagai sumber ketahanan pangan bagi masyarakat.
"mengacu pada program dari pemerintah pusat menekan angka stunting menuju Indonesia Emas 2024, KKNTK-19 Universitas Bojonegoro mengadakan program kerja Budidaya Ikan Dalam Ember sebagai upaya penurunan stunting." Ujar mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan tersebut.
Hal senada disampaikan Sutikno salah satu masyarakat setempat, "program ini sangat membantu masyarakat sekitar dan dapat menjadi ilmu baru untuk memanfaatkan lahan yang terbatas." Ujarnya.
Program tersebut tidak hanya berlangsung sekali saja, namun mahasiswa KKNTK-19 Universitas Bojonegoro memonitoring tumbuh kembang Budikdamber setiap satu minggu sekali. (izz/alf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H