Surabaya-UPN "Veteran" Jawa Timur dikenal sebagai kampus bela negara, hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang terbentuknya UPNVJT. Awal periode yaitu pada tahun 1959-1965 dengan nama Akademi Administrasi Perusahaan Veteran Cabang Surabaya, kemudian berubah menjadi PTPN Veteran Cabang Jawa Timur pada tahun 1968. Terjadi peralihan status dari PTPN menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan pada tahun 1976-1994 dan berada dibawah pembinaan Departemen Pertahanan Keamanan RI. Perubahan nama kembali dilakukan pada tahun 1977 yaitu menjadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Cabang Jawa Timur. Tahun 1995 berubah menjadi Perguruan Tinggi Swasta dengan nama Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur yang secara operasional di bawah pembinaan Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman dan secara fungsional di bawah pembinaan Departemen Pertahanan dan Keamanan RI. Tahun 2007 UPN Veteran secara operasional di bawah pembinaan Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan dan secara fungsional di bawah Pembinaan Kementerian pertahanan RI. Secara resmi pada Senin, 6 Oktober 2014, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani prasasti yang menandai pengesahan UPN "Veteran" Jawa Timur menjadi PTN, hal ini karena pada tahun sebelumnya UPNVJT mengalami perkembangan dan kinerja yang pesat sehingga diproyeksikan oleh Kementerian Pertahanan untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri.
Menjadi kampus bela negara, UPNVJT tidak melupakan pentingnya peningkatan keimanan dan ketaqwaan mahasiswanya. Bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), maka tercipta program kerja inovatif yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi Pesantren TA 2022/2023. Program tersebut bekerja sama dengan Majelis Al-Muwasholah sebagai penghubung komunikasi antara Universitas dengan pondok pesantren. Terdapat lima pondok pesantren yang menjadi lokasi KKNT yaitu Pondok Pesantren Al-Azhaar Tulungagung (Putri), Ma'had Nurul Haromain Pujon Malang Jatim (Putri), Pondok Pesantren Nurul Iman Probolinggo Jatim (Putra), Pondok Pesantren Alhamidy Pamekasan Madura Jatim (Putra), dan Pondok Pesantren Darul Musthofa Karanganyar Jateng (Putra).
Ketua LPPM, Dr. Ir. Rossyda Priyadarshini, M.P., menjelaskan bahwa kegiatan KKNT Inovasi Pesantren ini merupakan program kerja baru sehingga merupakan kegiatan perdana. Beliau berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada diri mahasiswa, pondok pesantren, dan lingkungan sekitar.Â
"Semoga kerasan dan dapat memberikan manfaat kepada pondok pesantren dengan berbagi ilmu dan menyerap ilmu yang nantinya diperoleh," ungkapnya saat membuka kegiatan KKNT Inovasi Pesantren, Rabu (2/8). Harapan diselenggarakan kegiatan KKNT Inovasi Pesantren yaitu mahasiswa yang menjadi peserta kegiatan mampu belajar dengan baik terkait keilmuan spritual sehingga meningkatkan rasa iman dan taqwa. Harapan lain yaitu mahasiswa peserta KKNT mampu menyalurkan keilmuannya secara aplikatif dan efektif.
"Disamping mendapatkan wawasan juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan pondok pesantren karena sebagai manusia semestinya mengaplikasikan Khairunnas anfauhum linnas, selain itu juga untuk menyeimbangkan ilmu akademik dengan ilmu spiritual agar menjadi insan yang pinter tapi gak minteri." harapan Syerlina Titis, mahasiswa peserta KKNT Inovasi Pesantren.
Penulis: Tim Redaksi Kelompok KKN Ma'had Nurul Haromain Pujon
