Mohon tunggu...
KKNTI Desa Klesem
KKNTI Desa Klesem Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Publikasi KKNT-I Klesem

Berisi publikasi kegiatan dan permasalahan yang ditemukan selama KKNT-I Desa Klesem, Kab. Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Tinggi Desa Klesem Terhalang Infrastruktur Jalan

26 Juli 2023   13:05 Diperbarui: 26 Juli 2023   13:07 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kaya yang memiliki bentang alam indah dengan hasil pertanian yang melimpah ruah. Keindahan Indonesia merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus selalu kita jaga dan lestarikan. Kekayaan Indonesia tersebar ke seluruh Indonesia termasuk ke Desa Klesem, sebuah desa terpencil yang berada di ujung selatan Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Secara geografis, Desa Klesem berada pada ketinggian 1200 mdpl yang mengakibatkan suhu daerah ini cukup rendah dengan rata-rata suhu 25℃. Pada musim dingin, suhu di daerah ini mencapai 17℃. Desa Klesem berbatasan langsung dengan tiga kabupaten lain di Jawa Tengah, diantaranya:

  • Kabupaten Purbalingga di sebelah selatan
  • Kabupaten Pemalang di sebelah barat
  • Kabupaten Banjarnegara di sebelah timur

Klesem memiliki banyak potensi desa terutama di sektor pertanian dan kehutanan. Masyarakat Desa Klesem mayoritas bekerja sebagai petani yang menanam tanaman pangan seperti padi dan jagung yang umumnya dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Tak hanya itu, banyak warga yang juga menanam tanaman sayur seperti cabai, kubis, terong, daun bawang, dan labu siam. Bukan hanya tanaman pangan, di Desa Klesem juga banyak ditemukan tumbuhan rerumputan yang dikenal dengan nama rumput songket. Rumput yang tumbuh di lahan kering ini ditanam oleh warga Desa Klesem untuk dipasarkan dalam bentuk barang setengah jadi ke berbagai daerah lain seperti Pemalang, Banjarnegara, hingga Magelang.

Banyaknya lahan persawahan dan perkebunan di Desa Klesem membuat pemandangan sekitar desa sangatlah asri dan apik. Hal ini tentunya dapat menjadi sebuah potensi agrowisata yang menjanjikan. Agrowisata yang dapat dikembangkan seperti wisata memetik cabai atau sayur, memberi makan hewan ternak, menanam padi, hingga membersihkan serbuk bunga songket yang sudah dikeringkan.

Potensi kehutanan di desa Klesem juga tak kalah menarik. Desa Klesem dikelilingi oleh hutan-hutan pinus yang pemandangannya sangat memanjakan mata bak berada di sebuah negeri dongeng. Desa Klesem memiliki objek wisata yang cukup terkenal yaitu Bukit Pawuluhan. Bukit Pawuluhan sendiri terletak di atas Dusun Pringamba, Desa Klesem. Bukit ini merupakan destinasi yang patut dicoba untuk pecinta alam, namun sayangnya bukit ini kembali tak terawat akibat adanya pandemi Covid-19 silam.

Segala potensi alam dan wisata ini dapat tersebar dengan lebih luas bila seandainya infrastruktur jalan penghubung Desa Klesem dengan daerah lain mudah dilalui. Kondisi jalan di desa sangatlah tidak layak dan menyedihkan. Jalan berpatu dan berpasir menyulitkan warga ataupun pengunjung untuk  berpergian melewati desa ini. Seringkali pendatang maupun pengunjung yang ingin ke Bukit Pawuluhan terjatuh saat mengendarai kendaraan roda dua. Kondisi tanah yang rawan longsor juga menambah kesulitan dalam mengakses desa ini.

Kondisi jalan menuju Desa Klesem (Dokumentasi pribadi)
Kondisi jalan menuju Desa Klesem (Dokumentasi pribadi)

Kondisi jalan menuju Desa Klesem yang berbatu (Dokumentasi pribadi)
Kondisi jalan menuju Desa Klesem yang berbatu (Dokumentasi pribadi)

Jalan terjal menuju lahan warga (Dokumentasi pribadi)
Jalan terjal menuju lahan warga (Dokumentasi pribadi)

Penulis sebagai tim KKNT-I IPB 2023 berharap pemerintah dapat melihat infrastruktur yang tidak layak dan memberikan solusi agar dapat diperbaiki sehingga potensi wisata Desa Klesem dan kehidupan masyarakatnya dapat lebih sejahtera kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun