Gula jawa, produk tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal di Indonesia. Memiliki cita rasa yang manis, khas, dan memiliki nilai ekonomi yang besar. Lalu bagaimana cara membuat gula jawa? Yap, gula jawa terbuat dari air nira. Air nira berasal dari bunga pohon kelapa yang memiliki rasa manis. Cara mengambil air nira dapat dilakukan dengan memotong batang pohon dan menampung cairan yang keluar. Untuk mendapatkan air nira yang lebih banyak, dapat dilakukan dengan memukul tangkai tandan dari pangkal pohon ke arah bunganya. Namun, dibalik manisnya gula jawa, terdapat tantangan pahit yang terus membayangi. Persaingan dengan produk modern, perubahan iklim, serta kurangnya dukungan kebijakan telah menghambat industri lokal seperti gula jawa ini.
Tantangan yang dihadapi untuk industri atau UMKM gula jawa dapat berupa banyaknya persaingan di pasar, baik dari segi harga maupun distribusi. Akibatnya, banyak UMKM gula jawa yang kesulitan memasarkan produknya dengan harga yang layak. Selain itu, gula jawa yang diproduksi dengan mencampurkan gula pasir (tidak murni air nira) juga menjadi tantangan karena gula tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan gula jawa asli. Saat kami terjun langsung ke salah satu UMKM yang memproduksi gula jawa, kami menanyakan terkait bagaimana perbedaan gula jawa asli dengan gula jawa menggunakan campuran gula pasir.
"Gula jawa yang menggunakan campuran gula pasir itu tampilannya lebih mengkilap dan teksturnya keras." Kata Bu Rokimah saat dilakukan wawancara. Selain itu, ketika kebanyakan menuangkan kelapa saat membuat gula jawa juga menjadi tantangan UMKM gula jawa karena bisa menyebabkan gula jawa yang tidak jadi.
Indonesia merupakan negara dengan dua musim, yakni musin panas dan musim hujan. Tantangan yang dihadapi UMKM gula jawa yakni pada Saat musim panas. Hal itu karena air nira yang keluar dari pohon kelapa sangat dikit yang diakibatkan karena musim kemarau. Sehingga, UMKM gula jawa baru bisa memproduksi empat hari sekali. Saat musim hujan, UMKM gula jawa bisa memproduksi setiap hari karena melimpahnya air nira.
Untuk mengatasi tantangan ini, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menggunakan teknologi yang canggih (handphone)
Dengan menggunakan teknologi yang canggih, UMKM gula jawa dapat memasarkan produknya melalui aplikasi digital seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Instagram, Tiktok, dan lain sebaginya. Selain itu, untuk menarik minat pelanggan, UMKM gula jawa dapat berinovasi dengan membuat gula jawa versi mini untuk memudahkan ketika akan memasak tanpa menggunakan pisau lagi untuk memotongnya, karena bisa dilakukan dengan memoteknya menggunakan tangan. UMKM gula jawa dapat menggunakan packaging yang modern seperti standing pouch dengan stiker brand agar pelanggan mengenai produk kita. Dengan menggunakan standing pouch, dapat membuat gula jawa tahan lebih lama dibandingkan dengan plastik kemasan biasa.Â
- Mencari pemasok air nira
Dengan mencari pemasok air nira atau bekerja sama dengan pemasok air nira, maka UMKM gula jawa dapat terus berproduksi walaupun musim kemarau melanda sehingga mengurangi ketersediaan bahan baku. Langkah ini juga memberikan jaminan pasokan bahan utama yang stabil sehingga produksi dapat berjalan tanpa gangguan, serta mendukung keberlanjutan usaha dalam menghadapi perubahan musim yang ada di Indonesia.