Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif Desa Tamansari
KKN Kolaboratif Desa Tamansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami adalah sekolompok Mahasiswa KKN Kolaboratif dari 8 kampus. Kami sedang mengupayakan pencegahan stunting melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat pada anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Usia Dini, Mahasiswa KKN Rangkul 4 Lembaga

3 Agustus 2024   14:36 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Wuluhan -- Stunting merupakan sebuah keadaan yang dialami oleh bayi ketika tubuhnya tidak mendapatkan gizi yang seharusnya sesuai untuk umurnya. Umumnya, stunting ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah atau lebih pendek dari standar usianya. Kondisi stunting disebabkan oleh kurangnya gizi kronis dari seorang Ibu saat mengandung bayinya, stunting ini bisa terjadi saat bayi masih berada di kandungan Ibu hingga usia lima tahun.

Saat ini stunting menjadi fokus utama pemerintah, banyak upaya yang digencarkan oleh pemerintah melalui kader-kader posyandu untuk mempercepat penurunan angka stunting. Namun sayangnya masyarakat masih menganggap remeh persoalan stunting ini, masyarakat kerap kali melihat stunting merupakan kondisi genetik yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Padahal pengaruh genetik merupakan penyumbang paling kecil diantara pengaruh lainya seperti lingkungan, ekonomi, budaya, dan kondisi sosial masyarakat. Dengan kata lain, stunting ini merupakan kondisi yang dipengaruhi oleh perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan.

Dilansir dari kanal Youtube Jember 1TV per Januari 2023 angka stunting di Wuluhan turun dari 8,6% menjadi 3,5%. Namun meskipun mengalami penurunan yang banyak, angka 3,5% tidak bisa di spelekan begitu saja, pemerintah harus tetap mengupayakan penurunan lebih lanjut akan masalah tersebut.

Menanggapi isu di atas, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 31 merancang kegiatan sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Tamansari Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Kegitan tersebut berbentuk penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia dini, penyuluhan ini di lakukan kepada 4 lembaga, yakni 1 PAUD dan 3 TK yang berlangsung selama 4 hari berturut turut mulai dari Selasa 30 Juli sampai Jumat 2 Agustus 2024.

Selama 4 hari kegiatan berlangsung, kurang lebih 100 siswa diajak untuk memahami pentingnya kebersihan diri, dan kebersihan lingkungan sekitar. Ada 4 materi yang diajarkan kepada siswa-siswi PAUD dan TK, diantaranya kebersihan lingkungan, 6 langkah mencuci tangan, makanan bergizi, dan cara sikat gigi. Mahasiswa KKN menggunakan media video yang ditayangkan kepada para siswa dan menggunakan media ajar dalam bentuk sebuah permainan yang seru, beberapa nyanyian yang berkaitan dengan materi juga diajarkan kepada para siswa. Media ajar yang digunakan merupakn media ajar berbahan kardus bekas dan gambar-gambar yang diprint lalu ditempelkan pada kardus yang sudah dilapisi kertas kayu. Selain menggunakan media ajar, materi-materi disampaikan dengan menggunakan lagu dan gerakan yang mudah diingat.

Sesi terakhir kegiatan ini ditutup dengan pembagian hadiah sebagai bentuk apresiasi atas antusiasme para siswa. Eni Dwi Susanti, guru POS PAUD Suplir 123 mengungkapkan bahwa penyuluhan ini juga turut menjadi salah satu pembelajaran yang baik untuk anak usia dini. "Tidak mengganggu sama sekali, Mbak, penyuluhan ini juga bisa menjadi salah satu pembelajaran untuk anak-anak. Sehingga tidak selalu mengacu pada buku Tematik yang disediakan dari sekolah, anak-anak juga perlu belajar hal lain." ucap Eni saat hadir di acara penyuluhan tersebut.

Penyuluhan ini bertujuan untuk mengajarkan pada anak usia dini bahwa kebersihan itu penting, hal ini berkesinambungan dengan makanan yang sehat, kebersihan diri dan kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Koordinator Desa KKN Kolaboratif Kelompok 31 Dwi Septian atau yang akrab dipanggil Asep mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan pencegahan stunting dari skala terkecil, sebelum kemudian melakukan pencegahan dalam skala yang lebih besar.

"Diharapkan dari penyuluhan ini dapat memberikan wawasan baru pada adik-adik PAUD dan TK bahwa kebersihan diri dan kebersihan lingkungan merupakan hal penting yang harus tetap dijaga dan dilakukan sejak dini," tutur Asep saat menyampaikan sambutan sebagai pembuka acara pagi itu. "Nantinya akan ada penyuluhan dampak pernikahan dini pada remaja utamanya anak Sekolah Menengah Atas (SMA)." lanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun