Mohon tunggu...
KKNT_KEL10 UMBJM
KKNT_KEL10 UMBJM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

KKN-T KEL10 UMBJM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rencana Penanggulangan Stunting Desa Sawahan - Program Kerja Individu

7 Maret 2023   22:01 Diperbarui: 17 Maret 2023   08:32 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sawahan Kec. Cerbon Kabupaten Barito Kuala ,Desa Sawahan adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Menurut sejarahnya desa Sawahan adalah desa yang mempunyai hamparan sawah yang sangat luas dan masyarakatnya sebagian besar menjadi petani. Maka dari itu diberi nama  Sawahan. Desa Sawahan memiliki bentang alam yaitu rawa dengan ciri khas desa yaitu persawahan.

Merupakan salah satu kawasan yang masih memiliki angka kasus stunting., salah satu penyebabnya adalah  masyarakat masih minim akan informasi dan kesadaran mengenai stunting. faktor penyebab masalah ini adalah faktor sarana prasarana berkaitan dengan aksesibiltas dan program kesehatan yang ada pada kawasan. 

Berdasarkan faktor penyebab tersebut  saya bersama tim  pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengadakan kegiatan observasi lapangan terlebih dahulu dan membuat "Rencana Penanggulan Stunting" di Desa Swahan yang dilihat berdasarkan faktor sarana prasarana dan program kesehatan. Rencana ini disusun berdasarkan kondisi kawasan dengan sasaran utama yaitu sarana prasarana,program kesehatan Desa Sawahan. Kegiatan  berfokus pada penaggulangan dari kasus stunting yang ada. Sasaran dari dokumen ini adalah aparat desa dan masyarakat agar lebih memperhatikan mengenai kesehatan terutama kasus stunting. 

Dalam kasus stunting Desa Sawahan merupakan kawasan yang masih memiliki angka kasus stunting . Adapun permasalahan yang memicu kasus stunting adalah sebagai berikut :

  • kurangnya kesadaran masyarakat akan stunting selain kurang terhadap kesadaran juga terkendala aksesibilitas yang membatasi warga untuk pergi ke posyandu mendapatkan vitamin dan informasi pencegahan stunting.
  • aksesibiltas yang kurang memadai untuk masyarakat dalam memudahkan aktivitas,Hal ini menjadi salah satu hambatan dalam mengurangi angka stunting Desa Sawahan.
  • Sarana Prasarana Sanitasi dalam hal ini Desa Sawahan belum memiliki pengelolaan sanitasi mulai dari pengelolaan limbah rumah tangga dan air bersih.

Permasalahan tersebut menjadi salah satu pemicu kasus stunting pada Desa Sawahan.

Dari permasalahan tersebut yang bersinggungan langgung adalah mengenai sarana prasarana  yang perlu mendapat perhatian dari aparat Desa dan masyarakat mulai dari  jalan merupakan akses utama untuk melakukan aktivitas dari masyarakat dan akses utama masyarakat untuk menuju poyandu terdekat, serta sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku membudayakan hidup bersih untuk mencegah masyarakat bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia sehingga akan turut mengurangi angka stunting yang ada di Desa Sawahan. 

faktor yang  mempengaruhi kejadian stunting adalah faktor air dan sanitasi yang tidak layak mencakup sumber air minum unimproved, pengolahan air yang tidak sesuai, sanitasi penggunaan fasilitas jamban, kepemilikan jamban, perilaku open defecation, dan pembuangan tinja balita tidak pada jamban berhubungan dengan peningkatan kejadian stunting pada balita.(Nugroho et al. 2021)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan beberapa aparat dan warga desa dapat disimpulkan masih adanya kasus stunting pada Desa Sawahan, dengan masih banyak warga desa yang minim informasi  mengenai stunting serta cara pencegahan dan mendeteksi stunting pada anak.

Kondisi sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas, sanitasi yang layak juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya stunting. Anak-anak yang tinggal di daerah dengan sanitasi yang kurang  layak , seperi akses terbatas pada pengelolaan air limbah yang air limbah rumah tangga langsung dibuang kesungai lalu sebagian masyarakat masih menggunakan air sungai tersebut untuk aktivitas sehari- hari. serta sarana prasarana menyangkut aksesibilitas yang kurang memadai akan menjadi penghalang masyarakat untuk mendapatkan informasi dan aktivitas.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi sarana prasarana mulai dari sanitasi sampai aksesibiltas . Upaya-upaya perbaikan sarana prasarana  yang aman harus dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya stunting pada anak Desa Sawahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun