Permasalahan yang ada di SD Desa Sawahan adalah kurangnya kreativitas atau permainan untuk anak-anak di sana karena anak-anak saat ini lebih mengenal permainan di internet daripada permainan tradisional. Agar anak-anak di sana memiliki kegiatan yang sesuai dengan usianya, mereka diminta untuk berkreasi dari lilin atau mainan playdough. Salah satu mahasiswa kelompok 10 UMBJM berinisiatif untuk melakukan permainan kreativitas dari mainan lilin agar anak-anak di SDN Sawahan dapat mengembangkan kreativitas keterampilan mereka dalam permainan lilin atau playdough ini.
Playdough atau plastisin bermain yang merupakan salah satu jenis mainan dari tanah liat. Playdough merupakan alat penunjang pembelajaran berupa adonan bermain yang terbuat dari tepung yang dapat dibentuk dengan mudah oleh anak yang berguna untuk melatih kegiatan koordinasi jari-jemari tangan dan mata pada motorik halus anak usia dini.
Tujuan dari kegiatan playdough ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak dalam membuat benda-benda yang berguna dan bermanfaat serta mengaktifkan saraf-saraf motorik halus anak.
Oleh karena itu, bersama dengan tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, tim saya mengadakan kegiatan playdough untuk membantu anak-anak meningkatkan kreativitas, mengenalkan warna, dan mengaktifkan saraf motorik halus.
Kegiatan playdough ini berada di Desa Sawahan, yang dilaksanakan di SDN Sawahan dengan melibatkan siswa-siswi kelas 1 dan 2 dengan rentang usia 6-8 tahun dengan jumlah total 16 orang. Target luaran dari kegiatan playdough ini adalah siswa mampu menghasilkan sebuah kreativitas dalam bermain playdough sebagai peningkatan daya imajinasi, perkembangan emosi anak dan kemampuan motorik halus pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H