Mohon tunggu...
KKNT94 UPNVJATIM
KKNT94 UPNVJATIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tematik MBKM Kelompok 94

DPL Kusuma Wardhani Mas'udah. S.Si., M.Si Kelompok 94 Skema Desa Wisata Ds. Carangwulung, Kec. Wonosalam, Kab. Jombang UPN ''Veteran'' Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Octno Batik Sebagai Penggerak Pelestarian Kain Batik di Desa Carangwulung

19 Mei 2022   07:00 Diperbarui: 22 Mei 2022   11:41 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Pemilik UMKM Octno Batik - Dokumentasi Pribadi

Desa Carangwulung dikenal sebagai desa yang memiliki tempat wisata dengan jumlah yang banyak. Julukan sebagai desa wisata tentunya telah disebut bagi sebagian orang untuk Desa Carangwulung ini. Tempat wisata dengan jenis yang bergaam mulai dari wisata alam hingga edukasi. Hal tersebut memberikan kesan bahwa warga di Desa Carangwulung memiliki kemampuan yang kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru. Keindahan alam serta kesuburan tanah di Desa Carangwulung membantu warga dalam menjalankan hidup dengan mudah karena penanaman tanaman apapun mudah berkembang dengan baik. 

Selain keindahan alam yang tidak ada habisnya, Carangwulung juga memiliki berbagai kekayaan alam dan tradisi yang melimpah. Pemberdayaan UMKM dilakukan oleh warga setempat untuk memanfaatkan keadaan Desa Carangwulung. 

Rata-rata UMKM yang dimiliki yaitu dalam bidang kuliner karena dalam proses pemasaran maupun pembuatan akan lebih mudah dilakukan. Tetapi, salah satu warga Dusun Segunung memilih jalan yang berbeda dengan mendirikan UMKM Batik yaitu Ibu Nur Okno Femiati. Pemberian nama usaha UMKM Octno Batik memproduksi batik dalam berbagai bentuk mulai dari ecoprint hingga shibori. 

Selain dalam bentuk selembar kain dengan ukuran 2 x 1 Meter, Ibu Okno juga mengolah batiknya menjadi pakaian dan juga sepatu. Hal ini menambah variasi pilihan bagi pembeli serta menambah nilai jual dari selembar kain batik. Pakaian yang dijahit pun beragam jenisnya, ada yang berbentuk dress, kemeja, serta blazer. Namun, untuk sepatu batiknya saat ini hanya dibuat dengan model sepatu wanita.

Beberapa produk UMKM Octno Batik - Dokumentasi Pribadi
Beberapa produk UMKM Octno Batik - Dokumentasi Pribadi
Ibu Okno juga menyediakan pelatihan membatik bagi pengunjung yang datang. Pelatihan batik ini dilakukan dengan proses pembuatan batik tulis sehingga dibuat secara langsung menggunakan cara tradisional. 

Penggunaan alat dan bahan seperti canting dan malam tentunya menjadi pendukung utama dalam pembuatan batik. Hal pertama yang dilakukan oleh Ibu Okno yaitu dengan membuka pelatihan bagi anak-anak untuk mengenal batik sejak dini. 

Minat anak-anak di Desa Carangwulung cukup tinggi untuk mengenal atau melakukan hal yang baru. Selain itu, dengan membatik, peserta dapat membangun daya imajinasi, koordinasi, dan motorik anak dengan pengenalan proses membatik, mulai dari perancangan, pencoletan, pewarnaan dasar sampai proses pelorodan.

Pemanfaatan kemampuan Ibu Okno dilakukan secara tepat dengan berada di lingkungan yang jauh dari khalayak ramai sehingga jarang dilakukan oleh orang lain. 

Selain itu, batik yang telah dianggap sebagai ikon budaya penting di Indonesia dan ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh UNESCO merupakan hal penting yang dapat dijadikan acuan. Mendirikan UMKM batik tentunya dapat membantu melestarikan batik di Desa Carangwulung yang nantinya dapat berkembang hingga ke tingkat kecamatan dan kota.

Penulis: Kusuma Wardhani Mas'udah. S.Si., M.Si, Rahma Erlinda Aditia, Nuraini Trimulyaningsih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun