Rabu (15/02/2023) Kelompok 61 mahasiswa KKN-T Universitas PGRI Madiun melakukan kegiatan yaitu "Pemanfaatan Ampas Tahu Menjadi Tepung". Kegiatan ini dilakukan pada Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Ampas tahu ini adalah bagian dari biji kedelai yang tersisa setelah dilakukan penyaringan. Hasil olahan dari tahu di desa tersebut sangat melimpah dan minim pemanfaatan. Ampas tahu hanya dijadikan tempe gembus dan pakan ternak oleh produsen dan UMKM rumahan di Desa Duren tersebut. Hal ini yang mendasari mahasiswa KKN-T UNIPMA Kelompok 61 melakukan pemanfaatan pada ampas tahu tersebut.
Salah satu pemanfaatan yang dibuat oleh mahasiswa adalah pengolahan ampas tahu menjadi tepung. Dimana tepung ampas tahu ini ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan tepung lainnya. Tepung ampas tahu ini ternyata juga dapat menjadi pengganti tepung terigu maupun tepung beras.
Berdasarkan hasil penelitian Wati (2013) menemukan perbandingan nutrisi tepung ampas tahu dengan tepung terigu. Dalam 100 gram tepung ampas tahu mengandung 66,24% karbohidrat, 17,72% protein, 3,23% serat kasar dan 2,62% lemak. Sedangkan, tepung terigu mengandung 77,3% karbohidrat, 8,9% protein, 0,4-0,5% serat kasar dan 1,3% lemak dalam berat yang sama. Sama seperti tepung pada umumnya, tepung ampas tahu dapat diolah lagi menjadi berbagai macam olahan. Juga, pengolahan ampas tahu menjadi tepung dapat memperpanjang masa simpan.
Proses pembuatan ampas tahu dilakukan pertama kali pada Sabtu, 11 Februari 2023. Dimana pada hari tersebut Mahasiswa KKN-T Kelompok 61 UNIPMA melakukan trail and error pada proses pembuatan tepung ampas tahu. Dilanjut proses pembuatan kedua pada Senin, 13 Februari 2023. Dan pada Rabu, 15 Februari 2023 pendampingan proses produksi pembuatan ampas tahu menjadi tepung kepada salah satu ibu-ibu PKK di Desa Duren (mitra tepung).
Proses pembuatan ampas tahu juga tidak begitu rumit. Untuk menghasilkan tepung ampas tahu, yang pertama harus dilakukan adalah memeras ampas tahu tersebut untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu, ampas tahu di sangrai selama kurang lebih 1jam. Kemudian ampas tahu yang telah kering, di blender atau digiling agar menjadi halus. Proses yang terakhir untuk menjadi tepung ampas tahu adalah pengayakan.
Tepung ampas tahu ini bisa langsung diolah atau disimpan pada wadah atau kemasan kedap udara dan disimpan pada tempat yang kering. Tepung ampas tahu yang dihasilkan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, seperit brownis, bolu dan produk lainnya. Dengan pemanfaatan ini, dapat meningkatkan nilai guna dan nilai jual ampas tahu tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H