24 Maret 2022 - Mahasiswa KKN Tematik kelompok 59 Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur memanfaatkan galon bekas sebagai tanaman hidroponik di Kelurahan Manyar RW 12. Â Mahasiswa Kelompok 59 berinisiatif melakukan kegiatan bercocok tanam melalui metode hidroponik.
Lahan sekecil apa pun di rumah bukan halangan untuk menanam sayuran lewat kebun hidroponik. Meski saat ini instalasi hidroponik bisa dibeli, namun tak ada salahnya memanfaatkan sampah plastik di rumah. Selain menggunakan botol-botol kemasan air, penggunaan galon air juga kini populer sebagai wadah bercocok tanam. Pada dasarnya metode hidroponik bertujuan menumbuhkan tanaman tanpa media tanah melainkan dengan air, serta menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kita bisa menanam berbagai sayuran dan buah seperti kangkung, bayam selada, cabai, melon dan lain-lain
Seperti yang kita ketahui, Tanaman Hidroponik merupakan cara atau media baru dalam melakukan kegiatan bercocok tanam. Disini Tanaman Hidroponik sederhana dapat diaplikasikan secara mudah di rumah maupun di pekarangan. Dimana nantinya dalam teknik hidroponik ini kita tidak akan memerlukan peralatan ataupun bahan-bahan yang sulit diperoleh, melainkan memanfaatkan sampah plastik berupa galon bekas.
Kelebihan dan alasan untuk menanam tanaman dengan cara hidroponik, antara lain; terbukti hemat dibandingkan dengan tanaman konvensional diatas tanah karena tidak perlu menyiram air setiap hari, dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, ramah lingkungan, pertumbuhan tanaman lebih cepat, tidak terpaut dengan musim, hemat dalam penggunaan pupuk, dan temapat penanaman tanaman hidroponik bisa dilakukan di rumah atau di pekarangan rumah.
Melihat adanya galon bekas yang tidak terpakai, mahasiswa KKN Tematik MBKM kelompok 59 Universitas Pembangunan "Veteran" Jawa Timur berinisiatif menyulap dan memanfaatkan galon bekas menjadi media pot tanaman melon di Keluarahan Manyar Sabrangan RW 12. Mahasiswa KKN mendaur ulang dengan membuat pot untuk tanaman hidroponik melon dengan memanfaatkan 20 galon air mineral bekas yang bisa dirakit ulang menjadi 20 pot dengan kreasi yang unik. Selain mengurangi tumpukan galon plastik yang memakan ruang, dan juga memberikan nilai jual kembali pada galon plastik bekas tersebut setelah menjadi pot.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kelompok 59 berdiskusi dengan ketua RW 12 yaitu Bapak Windy terkait program kerja bercocok tanam ini, dan beliau pun menyambut dengan antusias tentang program kerja ini, dimana mahasiswa KKN juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam proses kegiatan ini seperti mendapatkan sumbangan berapa galon bekas, bibit melon dan media tanah. Kemudian dalam pelaksaan kegiatan ini pun mahasiwa dibantu oleh warga RW 12 yaitu Bapak Sujono dalam proses pembibitan.
Dengan adanya kegiatan bercocok tanam dengan pemanfaatan galon bekas ini, mahasiswa kelompok 59 berharap agar warga bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sehingga dengan cara ini kita dapat mengurangi sampah plastik yang ada dan merubah menjadi sesuatu hal yang lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.