Guwosari, Bapak Muhammad Nur Muntaha menceritakan pembentukan TPS3R Go-Sari dilatarbelakangi kegelisahan lurah Guwosari Bapak Masduki Rahmad,SIP mengenai sampah liar yang berada di beberapa ruas jalan wilayah Kalurahan Guwosari.
TPS3R GO-SARI ini berdiri sejak November 2019 lalu, Kepala Unit Layanan Sampah BUMDesMahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata melakukan survey ke TPS3R Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang dimana TPS3R bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan, yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Peran kita disini sebagai mahasiswa KKN informasi yang kita dapat di TPS3R Go-Sari ini, kita edukasikan kepada masyarakat agar mau ikut berpartisipasi untuk menyalurkan sampah-sampahnya ke TPS3R Go-Sari.
TPS3R Go-Sari juga memberikan layanan jemput dengan mengambil sampah ke rumah. Layanan tersebut dapat diakses secara individual maupun komunal.
Biaya yang dikenakan untuk pengambilan secara individu sekitar Rp30.000/KK/bulan sementara untuk pengambilan secara komunal dikenakan biaya Rp10.000-Rp15.000/KK/bulan.
Lokasi TPS3R ini sangat sesuai, mengikuti kriteria seperti jarak yang lumayan jauh dari pemukiman penduduk, letaknya ada sedikit di atas bukit, aksesibilitas, dan kecocokan lingkungan. Zonasi di TPS3R Go-Sari ini juga sangat terstruktur, untuk memisahkan area penerimaan sampah, area pengolahan dan lain-lain.
Untuk infrastruktur di TPS3R Go-Sari ini dapat Dana Keistimewaan dari Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk fasilitas di TPS3R GO-SARI
Proses pengelolaan di TPS3R Go-Sari ini mencakup proses-proses mulai dari penerimaan sampah, pengolahan dibagi menjadi 4 antara lain :
1. Bosok(Untuk sampah yang mudah busuk seperti sisa-sisa makanan dan diberikan makan untuk maggot)
2. Popok(Untuk sampah yang penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat lama seperti popok bayi dan pembalut)
3. Godong Tok(Untuk sampah yang berbentuk daun saja dan dijadikan kompos)
4. Rosok(Untuk sampah yang memiliki nilai jual dan dapat di daur ulang seperti plastik, kertas, besi, kaca dan lain-lain)
Pembagian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan TPS3R dan memastikan bahwa semua proses berjalan dengan efisien dan sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan yang ditetapkan.
Bapak Muntaha bercerita proses perubahan budaya pengolahan sampah di Kalurahan Guwosari tidaklah singkat dan mudah. Dia bersama dengan pengelola TPS3R Go-Sari berupaya merangkul masyarakat hingga saat ini untuk memilah dan mengolah sampahnya.
TPS3R Go-Sari pun berkenan membeli hasil olahan sampah warga setempat. Dia dan pengurus TPS3R Go-Sari lainnya tak ingin hanya sekadar memberikan sosialisasi tanpa andil nyata dalam pengolahan sampah warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H