siswa di sekolah. Kondisi ini memungkinkan siswa untuk menyerap ilmu dengan lebih baik serta menjaga kesehatan mental mereka. Namun, realitas menunjukkan bahwa kasus bullying sering terjadi di lingkungan sekolah, yang tidak hanya menurunkan prestasi siswa tetapi juga menimbulkan gangguan mental serius. Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang oleh individu atau kelompok terhadap individu lain yang lebih lemah, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Perilaku ini bertujuan untuk mengintimidasi, melukai, atau mendominasi korban dan dapat memberikan dampak serius bagi korban, pelaku, maupun lingkungan sekitar. Â
Dampak yang dialami korban bullying meliputi depresi, kecemasan, rendah diri, isolasi sosial, gangguan tidur, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Secara fisik, korban dapat mengalami cedera atau masalah kesehatan lainnya. Dari segi akademik, prestasi belajar korban cenderung menurun, dan mereka sering absen dari sekolah. Dampak sosial juga terlihat pada kesulitan korban dalam menjalin hubungan pertemanan dan keberanian untuk bersosialisasi. Di sisi lain, pelaku bullying berisiko untuk melanjutkan pola kekerasan di masa depan, menghadapi kesulitan dalam hubungan sosial, bahkan berurusan dengan hukum jika tindakan yang dilakukan berujung pada kerugian serius. Selain itu, bullying menciptakan iklim sekolah yang negatif, mengakibatkan suasana tidak aman dan tidak nyaman bagi semua pihak di sekolah. Â
Dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan ini, KKN-T PM UNIPMA Kelompok 35 dalam program kerja Bela Bangsa mengadakan sosialisasi di MIN 13 Magetan, Desa Baleasri. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang bullying, dampaknya, serta cara pencegahannya. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tim yang menyampaikan materi ke siswa kelas 4, 5, dan 6 secara terpisah, sehingga proses sosialisasi lebih efisien dan efektif. Â
pendidikan yang menanamkan empati dan rasa hormat sejak dini, penerapan aturan yang jelas terkait perilaku bullying, serta menciptakan lingkungan komunikasi yang terbuka antara siswa, guru, dan orang tua. Â
Materi yang disampaikan meliputi penjelasan tentang apa itu bullying, jenis-jenis bullying (fisik, verbal, sosial, dan dunia maya), dampak bullying bagi korban dan pelaku, cara mengenali tanda-tanda bullying, serta langkah-langkah pencegahan. Upaya pencegahan bullying diantaranya adalahMelalui program ini, diharapkan seluruh siswa dapat memahami apa itu bullying, mengenali dampak buruknya, dan bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan mendukung untuk semua pihak. Program ini menjadi langkah nyata dalam membangun generasi yang peduli, berempati, dan bebas dari bullying.Â
Peran program kerja KKN-T Kelompok 35 bersama guru MIN 13 Magetan sangat penting dalam menyukseskan sosialisasi edukasi bahaya bullying. Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan guru menciptakan sinergi yang kuat dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan pendekatan yang mudah dipahami. Guru, sebagai pihak yang paling dekat dengan siswa di sekolah, memiliki peran strategis dalam mendukung pelaksanaan program ini, mulai dari membantu mengidentifikasi permasalahan bullying di lingkungan sekolah hingga memberikan masukan terkait penyampaian materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan adanya kerja sama ini, siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bahaya bullying dan dampaknya, tetapi juga merasakan kehadiran guru sebagai pendukung aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Program ini juga memperkuat komitmen guru dan mahasiswa untuk bersama-sama mengatasi bullying di sekolah, sehingga tercipta budaya saling menghormati dan peduli di lingkungan pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI