Pada tanggal 7 Januari 2025, mahasiswa KKN kelompok 35 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta UPTD Puskesmas Ngariboyo, mengadakan acara penyuluhan di Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Magetan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai stunting dan pentingnya pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tepat. Penyuluhan ini dihadiri oleh sekitar 25 ibu balita yang antusias mengikuti sesi pemaparan dan diskusi interaktif. Pemateri utama acara ini adalah Ibu Catur Wahyu S, AMG, Kepala UPTD Puskesmas Ngariboyo, yang menjelaskan upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi yang tepat serta penerapan pemberian MPASI yang berkualitas.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang masih cukup signifikan di Indonesia, termasuk di daerah pedesaan seperti Desa Baleasri. Kepala Desa Baleasri, Bapak Juremi, menyebutkan bahwa ada empat anak yang mengalami stunting di desa tersebut, sehingga upaya pencegahan sejak dini sangat penting. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Untuk itu, penyuluhan ini mengedukasi para ibu tentang pentingnya memberikan gizi seimbang, serta bagaimana cara memberikan MPASI yang benar sesuai dengan usia anak. Ibu Catur Wahyu S, AMG, menjelaskan dengan rinci mengenai jenis-jenis makanan yang dapat diberikan sebagai MPASI, seperti bubur nasi, sayuran, buah-buahan, dan protein hewani, serta cara mengolahnya secara higienis untuk menghindari infeksi.
Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ibu balita di Desa Baleasri. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan pemenuhan gizi yang tepat sejak dini untuk mencegah stunting. Para ibu balita juga diharapkan bisa lebih peduli terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak mereka. Ke depannya, program seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah desa, kader posyandu, dan instansi kesehatan, untuk memastikan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H