Mohon tunggu...
kknt 35 Dusun Jugo
kknt 35 Dusun Jugo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun ini di buat sebagai wadah mahasiswa membagikan berbagai kegiatan yang dilakukan selama KKN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latihan Rutin Paguyuban Reog "Simo Manggolo Yudho" Desa Sumberejo bersama KKN-T Universitas PGRI Madiun Kelompok 35

23 Januari 2024   11:28 Diperbarui: 23 Januari 2024   11:48 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN-T UNIVERSITAS PGRI KELOMPOK 35 (dok. pribadi)

Reog merupakan salah saatu kebudayaan Indonesia yang kuat bertahan dari gempuran zaman yang kian berkembang modern. Kesenian Reog merupakan kesenian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur yang telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Salah satu daerah di Kabupaten Ponorogo yaitu Kecamatan Balong tepatnya di Desa Sumberejo Dusun Jugo.

Semangat masyarakat desa Sumberejo untuk mempertahankan kebudayaan asli dari Ponorogo, menjadi salah satu bukti tingginya rasa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat desa Sumberejo. "Paguyuban Reog Simo Manggolo Yudho merupakan paguyuban kesenian reog yang kurang lebih memiliki 35 anggota dan aktif melakukan latihan setiap 1 bulan sekali." Ucap Bapak Bambang selaku Ketua Paguyuban Reog Simo Manggolo Yudho.

Kesenian Reog Ponorogo meliputi, pimpinan rombongan (warok), penari tokoh raksasa (barongan), penari topeng (tembem), penari kuda (jathil), penari klana, dan penabuh alat-alat gamelan yang terdiri dari gong, kethuk, trompet kayu, kendhang, dan kempul.

KKN-T UNIVERSITAS PGRI KELOMPOK 35 (dok. pribadi)
KKN-T UNIVERSITAS PGRI KELOMPOK 35 (dok. pribadi)

(Selasa, 26 Desember 2023) Paguyuban Reog Simo Manggolo Yudho melakukan latihan rutin bulanan, yang berlokasi di rumah Bapak Bambang, tepat di dusun Jugo, desa Sumberejo. Mahasiswa KKN-T kelompok 35 turut hadir dalam kegiatan latihan yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan latihan penabuh alat gamelan, dan dilanjutkan dengan latihan oleh para penari jatilan, yang kemudian ditutup dengan latihan penari barongan. Runtutan kegiatan berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun