Sabtu, 18 Januari 2025
Banyaknya limbah yang tidak terkelola sehingga mengakibatkan sampah bagi lingkungan dikarenakan minimnya upaya daur ulang limbah di masyarakat. Dari analisis tersebut Mahasiswa KKN-T PM Kelompok 02 Unipma melakukan inovasi transformasi dari limbah menjadi pupuk organik cair. Inovasi tersebut diimplementasikan melalui Workshop yang dilaksanakan di Balai Desa Ringinagung dengan sasaran ibu-ibu perwakilan dari setiap RW, dengan judul "Workshop Pembuatan Pupuk Organik Cair, Ciptakan Pertanian Ramah Lingkungan & Berkelanjutan. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pupuk yang dibuat dari bahan organik yang difermentasi, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, atau limbah organik lainnya. POC mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Pengolahan limbah menjadi pupuk organik adalah solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan lingkungan dan pertanian modern. Proses pembuatannya melibatkan penguraian material organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan, sampah organik, dan mikroorganisme selama 1-2 minggu, menghasilkan larutan kaya nutrisi yang dapat langsung diserap tanaman.
Keunggulan utama pupuk organik cair terletak pada kemampuannya memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, dan memberikan nutrisi seimbang tanpa merusak ekosistem pertanian. Berbeda dengan pupuk kimia sintetis, pupuk organik cair tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggunaan pupuk organik cair sangat versatil, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman mulai dari sayuran, buah-buahan, tanaman hias, perkebunan, hingga pertanian organik. Metode aplikasinya pun beragam, bisa melalui penyemprotan langsung pada daun, penyiraman pada akar, atau dicampur dengan media tanam. Kandungan mikroorganisme aktif dalam pupuk ini membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan mempercepat pertumbuhan.
Proses produksi pupuk organik cair dapat dilakukan secara sederhana di tingkat rumah tangga maupun skala industri, dengan bahan baku yang mudah didapatkan dan biaya produksi relatif murah. Hal ini menjadikan pupuk organik cair sebagai alternatif yang ekonomis dan berkelanjutan dalam mendukung praktik pertanian modern yang ramah lingkungan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan POC yaitu sampah organik, mikroba aktivator seperti EM4, mikroba aktivator seperti gula dengan peralatan yang dibutuhan adalah botol plastik, pisau, jarum. Cara untuk membuat POC yaitu:
1. Bersihkan botol bekas
2. Lubangi tutup botol
3. Masukkan limbah sayur/limbah buah/ sampah organik (250 gram atau 1/4 botol plastik)
4. Masukkan air (1 liter atau 3/4 botol plastik)
6. Masukkan gula merah yang sudah dicairkan (10 ml atau 1 tutup botol em4)
7. Masukkan EM4 (20 ml atau 2 tutup botol em4)
Lalu bagaimana ciri dari pupuk yang berhasil ? Larutan akan berubah menjadi coklat keruh kegelapan, terdapat buih bewarna putih di permukaannya, serta menimbulkan bau seperti tape. Pengaplikasiannya dengan cara disiram di media tanam/tanah dengan mencampurkan POC dengan komposisi sebesar 10 ml untuk 1 liter air. Untuk penggunaan semprot dapat melarutkan 5 ml POC untuk 1 liter air
Edukasi dan sosialisasi menjadi kunci keberhasilan implementasi pengolahan limbah menjadi pupuk organik. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang manfaat, teknik praktis, dan kontribusi positif yang dapat mereka berikan melalui partisipasi aktif dalam pengelolaan limbah. Sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian memiliki peran strategis dalam mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah menjadi pupuk organik.