Jumat, 08 Januari 2025
Masalah anak zaman sekarang merupakan tantangan kompleks yang membutuhkan perhatian mendalam dari berbagai pihak. Teknologi digital telah mengubah secara signifikan pola interaksi, bermain, dan pembelajaran anak-anak, menimbulkan sejumlah permasalahan yang memerlukan solusi komprehensif. Generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan seperti kecanduan gadget, penurunan kemampuan bersosialisasi, rendahnya aktivitas fisik, dan menurunnya kreativitas. Gadget telah menjadi pengganti utama aktivitas bermain tradisional, mengakibatkan anak-anak lebih memilih berinteraksi dengan layar dibandingkan dengan teman sebaya secara langsung. Hal ini berdampak signifikan pada perkembangan sosial dan emosional mereka. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain, bergerak, dan berinteraksi sosial kini digantikan oleh konten digital yang bersifat pasif dan individualistis. Dengan adanya permasalahan yang hampir terjadi di kehidupan sehari hari mahasiswa KKN-T PM Kelompok 02 UNIPMA berfikir untuk menghidupkan budaya lokal dengan menggunakan permainan tradisional.
Permainan tradisional muncul sebagai solusi strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Melalui permainan seperti kelereng, bakiak, kucingan, lompat tali, dan dakon, anak-anak dapat kembali mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan kreativitas, dan membangun kebugaran fisik. Setiap permainan tradisional memiliki nilai edukatif yang unik, mampu melatih kemampuan berpikir logis, strategi, kesabaran, dan kerja sama tim. Lompat tali secara fisik meningkatkan koordinasi gerak, ketangkasan, dan kebugaran tubuh. Setiap permainan tradisional memiliki potensi untuk mengembangkan aspek penting dalam pertumbuhan anak.
Orangtua, pendidik, dan masyarakat memiliki peran krusial dalam mengenalkan kembali permainan tradisional. Mereka perlu menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas bermain secara kolektif, membatasi penggunaan gadget, dan menunjukkan kegembiraan dalam permainan tradisional. Dengan pendekatan yang tepat, permainan tradisional dapat menjadi alternatif positif yang mampu mengimbangi pengaruh negatif teknologi digital. Diperlukan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengembalikan nilai-nilai permainan tradisional. Edukasi tentang manfaat permainan tradisional, pengintegrasian dalam kurikulum pendidikan, serta penciptaan ruang-ruang bermain yang aman dan menyenangkan akan membantu membentuk generasi yang seimbang, kreatif, dan memiliki keterampilan sosial yang kuat.
Dengan adanya hal tersebut, permainan tradisional bukan sekadar warisan budaya, melainkan solusi kontemporer untuk menghadapi tantangan perkembangan anak di era digital. Melalui pendekatan holistik dan kesadaran akan pentingnya bermain tradisional, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang utuh, berkarakter, dan siap menghadapi kompleksitas kehidupan modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI