Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi dari kelompok 1 KKN Tematik melakukan kegiatan memanfaatkan ecobrick setelah selesai melakukan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi kepada seluruh warga RW 07 dan RW 10 Kelurahan Dayeuh Luhur Kecamatan Warudoyong. Kini semua warga ikut berpartisipasi dengan mengumpulkan sampah dimulai dari sampah rumah tangga karena sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar, sampah ini merupakan masalah mendesak yang butuh penanganan segera.
Salah satu jenis sampah yang menjadi perhatian khusus adalah sampah plastik. "Total produksi sampah sebanyak 180,4 ton per hari dari penduduk sebanyak 360 ribu jiwa," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sampah plastik sangat mencemari lingkungan. bukan hanya di daratan, sampah plastik bisa terbawa aliran sungai dan berakhir ke laut sehingga mencemari samudera. Penanganan sampah plastik perlu inovasi dengan mengubah atau mengolahnya menjadi barang yang berdaya guna tinggi. Salah satu cara mengubah atau mengolah sampah plastik adalah dengan mengubahnya menjadi ecobrick.
Jika diterjemahkan secara langsung, ecobrick bisa diartikan sebagai yang ramah lingkungan. Ecobrick bisa dipakai sebagai alternatif pengganti bata untuk mendirikan bangunan. Ecobrick berwujud botol plastik dengan isian berbagai macam sampah plastik hingga penuh dan padat. Dalam pemanfaatan ini, para mahasiswa Kelompok 1 KKN Tematik UMMI dan warga RW 10 dan RW 07 Kelurahan Dayeuhluhur berkontribusi dalam pemanfaat ecobrick untuk pembuatan gapura dan meja.
Pemanfaatan ecobrick di RW 10 yang bertempat di Paud Anisa Sahara untuk pembuatan meja dan kursi, pada pemanfaatan tersebut para mahasiswa dan orang tua murid berkolaborasi untuk pembuatan meja dari sampah anorganik dengan mengumpulkan sebanyak mungkin ecobrick untuk dimanfaatkan menjadi meja dan kursi. Hal ini terbukti ekonomis karena ecobrick bisa menggantikan fungsi meja dan kursi sehingga tidak harus mengeluarkan uang untuk membelinya.
Selanjutnya yaitu pemanfaatan ecobrick untuk pembuatan gapura yang bertempat di RW 07, para Komunitias Lingkungan Hidup, Karang Taruna dan masyarakat RW 07 berkontribusi dalam pembuatan gapura untuk pintu masuk antar wilayah dan tentunya sampah anorganik menjadi lebih berkurang karena adanya pemanfaatkan ecobrick untuk gapura ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H